Empat kantong plastik berisi barang-barang pribadi milik keempat tahanan yang tewas saat dibawa dari Instalasi Kedokteran Forensik, RSUD Dr. Sardjito, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3). Barang-barang tersebut serta hasil autopsi akan dibawa kepada penyidik untuk pengungkapan kasus penyerbuan oleh segerombolan orang bersenjata pada Sabtu (23/3) dini hari yang menewaskan keempat tahanan titipan di Lapas II B Cebongan Sleman. TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO.CO, Sleman - Penyidik Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan 31 proyektil peluru pada tubuh empat korban penembakan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Sabtu, 23 Maret 2013. Kini, puluhan peluru itu tengah diteliti di laboratorium forensik.
Kepala Polda DIY Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo menyatakan pihaknya sedang mengevaluasi langkah investigasi. Penyidik juga masih meneliti jenis peluru dan senjata yang digunakan pelaku. "Apa saja hasil temuan, belum dapat kami sampaikan agar tidak mengaburkan penyelidikan," kata Sabar, Ahad, 24 Maret 2013. "Penyidik juga perlu melakukan penelitian ilmiah."
Soal dugaan siapa pelaku pembantaian empat tahanan itu, Sabar juga belum tahu. Ia hanya berjanji akan membukanya ke publik bila sudah benar-benar mengetahui siapa para penembak itu.
Empat tahanan korban penembakan itu adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, dan Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu. Mereka tewas dalam sel setelah diberondong peluru oleh segerombolan pria.