TEMPO.CO, Sleman - Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sleman diserang belasan orang tak dikenal. Mereka mengincar empat tahanan yang menjadi tersangka pengeroyok seorang anggota Kopassus hingga tewas.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo mengatakan empat tersangka yang diincar tewas ditembak pada Sabtu, 23 Maret 2013 sekitar pukul 01.00 WIB. Mereka merupakan tersangka pelaku penganiayaan hingga menewaskan anggota TNI Angkatan Darat Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan, Kartosuro, Solo, Sersan Satu Santoso.
"Ya, mereka pelakunya (penganiayaan Santoso)," kata Sabar Rahardjo, saat berada di Lembaga Pemasyarakatan Cebngan Sleman, Sabtu pagi.
Dia menjelaskan, kronologi kejadian itu, ada gerombolan dengan penutup wajah melompat pagar penjara setinggi sekitar 1,5 meter. Mereka lalu memaksa penjaga membuka pintu dengan cara mengancam akan meledakkan granat.
Setelah masuk penjara, mereka memaksa penjaga pembawa kunci ruang tahanan untuk mencari target empat orang tersangka itu. Setelah mendapatkaan target, germbolaan itu menembak empat orang itu. Akibatnya empat orang itu tewas. Dugaan sementara, ada sekitar 17 orang yang masuk, namun juga masih ada yang berjaga di luar penjara kelas 2B itu.
Sementara, Closed Circuit Television (CCTV) yang dipasang di penjara itu diambil oleh gerombolan itu. Hingga pagi hari, petugas dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta masih berada di penjara. Di luar lapas, puluhan polisi dan tentara berjaga.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari para pelaku yang menewaskan tersangka itu. Para tersangka adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, Gameliel Yermiayant Rohi Riwu.
Mereka adalah tersangka kejadian penganiayaan Santoso, anggota Kopassus pada Selasa 19 Maret 2013 di Hugo's cafe, Jalan Adisutjipto, km 8,5, Maguwoharjo, Sleman. Tentara berpangkat Sersan Satu itu tewas dengan luka tusuk.
MUH SYAIFULLAH
Berita terpopuler lainnya:
5 Pemain yang Membuat Barcelona Kian Garang
Jenderal Polisi Tajir, Hartanya Dinilai Tak Wajar
Serangan Jantung, Ricky Jo Meninggal Dunia
KPK Tangkap Pimpinan Pengadilan Negeri Bandung
Pembongkaran Gereja Bekasi Dinilai 'Over Acting'
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
14 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
14 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
15 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
15 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
16 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
16 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
16 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
16 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
16 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
16 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya