Puluhan Kontainer Bawang Putih Ngendon di Surabaya  

Reporter

Rabu, 13 Maret 2013 17:09 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui surat gubernur akan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertanian agar bisa memberlakukan diskresi kepada importir yang barangnya berada di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebelum 8 Maret 2013.

Diskresi itu untuk memberi kelonggaran kepada importir guna mengurus Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan SPI dalam batas waktu tertentu. "Kalau importir juga tidak mengurusnya, ada apa? Ada tanda tanya besar," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur, Hadi Prasetyo, di kantornya, Rabu, 13 Maret 2013.

Saat ini, kata Hadi, ada 110 kontainer bawang putih di Terminal Peti Kemas, dan sudah mengurus RIPH dan SPI. Sebanyak 70 persen di antaranya berisi bawang putih. Dari jumlah itu, 32 kontainer sudah menetap di gudang peti kemas selama 20 hari, 62 kontainer ngendon 30 hari, dan sisanya sudah lebih dari sebulan disimpan di dalam gudang. Dokumen telah lengkap, tapi importir tidak mengeluarkannya dari gudang.

Hadi mengancam, jika bawang putih terus ditumpuk di Terminal Peti Kemas, pemerintah akan mengirim kembali atau re-ekspor. Usul lainnya adalah membuka Pelabuhan Tanjung Priok khusus untuk bawang putih impor. Selain itu, ada kemungkinan barang-barang tersebut dinyatakan sebagai barang tidak dikuasai karena telah sampai di pelabuhan lebih dari 30 hari.

Dalam tiga hari ini, Hadi berharap ada jawaban dari pemerintah pusat. "Kalau tidak diambil-ambil, barangnya bisa dikuasai pemerintah. Tapi itu kewenangan Kementerian Keuangan."

Saat ini, harga bawang putih di pasaran melonjak tajam. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan akan mendorong para importir segera mengangkut komoditas impor dari pelabuhan agar kebutuhan bawang putih segera terpenuhi.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah berkoordinasi dengan Bea Cukai, balai karantina, dinas perdagangan, dinas pertanian, dan PT Sucofindo untuk membicarakan masalah ini. Pemerintah juga akan mengevaluasi kinerja dan etika bisnis importir agar masalah ini tak lagi terulang.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita Terpopuler:

Bambang Soesatyo Ungkap Pertemuan dengan Djoko

Barcelona Balas Milan Dua Kali Lipat

Prabowo: Negara Ini Sedang Sakit

Yudhoyono Larang Ketua Demokrat Maju Pilpres

Geng Irene 'Kill Bill' Nyaris Bentrok di Tangerang

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

36 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

36 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

45 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya