TEMPO.CO, Bandung - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) menolak rencana kenaikan biaya kuliah 2013. Sebelumnya, rektorat Unpad berencana menaikkan uang kuliah minimal 3 kali lipat dari yang sekarang jika uang pangkal dihapuskan. "Dari ancang-ancangnya sudah terasa memberatkan, BEM menolak rencana kenaikan itu," kata Presiden BEM Unpad Wildan Ghiffary kepada Tempo, Senin, 11 Maret 2013.
Menurut Wildan, biaya kuliah sebesar Rp 2 juta per semester sekarang sudah terasa mahal oleh banyak mahasiswa. Rencananya, mereka akan melakukan aksi penolakan setelah melakukan pengkajian biaya kuliah di Unpad. "Kami sedang survei ke mahasiswa dan bandingkan biaya kuliah di kampus lain yang bisa lebih murah," ujarnya. Baca: Uang Pangkal Dihapus,Biaya Kuliah Melonjak)
Wildan yang kuliah di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan angkatan 2009, diwajibkan membayar uang pangkal Rp 6 juta. Uang semester diberlakukan sama di seluruh fakultas, yaitu Rp 2 juta. "Kadang buat praktikum masih harus bayar lagi Rp 50 ribu sampai 100 ribu," ujarnya.
Mahasiswa lainnya, Hafdzi Maulana, juga menilai rencana kenaikan uang kuliah itu memberatkan. Apalagi kata mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad 2010 itu, jika aturan baru itu diberlakukan ke seluruh mahasiswa baru yang berbeda kemampuan membayar kuliahnya. "Harusnya dibedakan sesuai jalur penerimaannya. Kalau jalur mandiri mungkin sanggup membayar mahal, tapi yang jalur SNMPTN atau undangan kan tidak semua," katanya.
Unpad saat ini masih menunggu kepastian pemberlakuan uang kuliah tunggal (UKT) dari Kementerian Pendidikan Nasional. Ketentuan itu akan menghapus uang pangkal yang selama ini di Unpad disebut dana pengembangan. Rencana penghapusan itu bakal melambungkan uang kuliah per semester yang harus dibayar mahasiswa baru 2013 program S-1. "Rata-rata per fakultas jadi Rp 12 juta per tahun, dan kedokteran Rp 30 juta per tahun," kata Rektor Unpad Ganjar Kurnia kepada Tempo, Sabtu lalu.
Tahun ini, Unpad menyediakan 5.743 kursi untuk mahasiswa baru program S-1. Sebanyak 60 persen akan diisi oleh calon mahasiswa dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau jalur undangan bagi mahasiswa berprestasi akademik serta non-akademik. Sisanya, 40 persen, diperebutkan lewat jalur mandiri yang seleksinya berdasarkan hasil ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang dijadwalkan pada 11-12 Juni 2013. (Baca: Unpad Sediakan Kursi 5.743 Baru)
Kuota bagi calon mahasiswa dari jalur SNMPTN sebanyak 3.733 orang. Jumlah itu sudah termasuk 900 orang yang akan memperoleh bantuan biaya pendidikan Bidik Misi dan 100 orang lebih dari program affirmative action `Unpad Nyaah ka Jabar`. Adapun kuota calon mahasiswa dari jalur mandiri atau SBMPTN berjumlah 2.010 orang.
ANWAR SISWADI
Berita Lain:
Kedokteran Unair Paling Diminati
Ketua Umum Demokrat Harus dari Internal Partai
Komandan Tentara Penyerang Polres OKU Akan Dihukum
Prabowo Tak Tutup Kemungkinan Koalisi dengan SBY
Berita terkait
Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?
23 jam lalu
Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?
Baca SelengkapnyaEmmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus
1 hari lalu
Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l
2 hari lalu
Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
3 hari lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaIkuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia
4 hari lalu
Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.
Baca SelengkapnyaDemo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
4 hari lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaPolisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina
4 hari lalu
Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina
Baca SelengkapnyaUniversitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel
5 hari lalu
Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.
Baca SelengkapnyaBrown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel
5 hari lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
10 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca Selengkapnya