TEMPO.CO, Tasikmalaya -Beras bantuan untuk rakyat miskin (raskin) di Kelurahan Cigantang, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, berkualitas jelek. Kondisi beras mirip nasi aking, bulir beras berwarna kuning dan kusam.
Masyarakat penerima raskin mengembalikan beras tersebut kepada petugas kelurahan. "Kayak nasi yang sudah dijemur atau nasi aking, warnanya kayak itu. Warga tak mau nerima," kata staf penyalur beras raskin Kelurahan Cigantang, Dian Tasdian, saat ditemui di kantor kelurahan, Senin 11 Maret 2013.
Menurut dia, tidak semua warga mendapat beras jelek. Hanya beberapa kepala keluarga saja. "Sudah ada 25 karung beras yang dikembalikan warga sampai Senin pagi," kata dia.
Mendapati berasnya jelek, pihak kelurahan sudah menghubungi Depot Seksi Logistik (Dolog) Tasikmalaya. Kata dia, Dolog akan menggantinya. "Namun saya kumpulkan dulu barangkali ada warga yang berasnya rusak dan mau mengembalikan," jelas Dian.
Beras raskin ini tiba di kelurahan pada Jumat, 8 Maret 2013. Kelurahan Cigantang menerima 982 karung beras. Diaa menduga, beras tersebut terendam air sebelum didistribusikan. Sehingga kondisinya rusak. "Mungkin sawahnya terendam banjir," duga Dian.
Seorang warga yang mengembalikan beras, Jonny mengatakan, beras raskin yang diterimanya tak layak dikonsumsi. Tekstur beras mirip nasi aking. "Ketika direndam air, berasnya malah mengembang. Kayak nasi aking," dia menjelaskan saat ditemui di Kantor kelurahan. Dia mengembalikan 3 dari 18 karung beras yang dibelinya. "Yang lain bagus, hanya yang tiga ini jelek." (Baca berita-berita penyelewengan raskin DI SINI)
CANDRA NUGRAHA
Berita lainnya:
Curhat Rustriningsih Kenapa Tak Lolos Cagub
Jusuf Kalla: TNI Terlalu Lama Tak Berkegiatan
Dukungan Polri di Bawah Kemendagri Meluas
Sosiolog: Carikan TNI Pendapatan Tambahan
Ini Cara Densus Kejar Buron di Poso
Berita terkait
Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik
10 hari lalu
Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
12 hari lalu
Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024
Baca SelengkapnyaHarga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya
13 hari lalu
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai
13 hari lalu
Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal
15 hari lalu
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.
Baca SelengkapnyaMengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog
15 hari lalu
Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.
Baca SelengkapnyaBulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan
15 hari lalu
Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaHarga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya
24 hari lalu
Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
24 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaTerkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
25 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca Selengkapnya