Tragedi OKU, Panglima TNI: Salah Naluri Tempur  

Reporter

Sabtu, 9 Maret 2013 12:48 WIB

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Agus Suhartono menyatakan akar dari penyerangan Markas Polisi Resor Ogan Komering Ulu adalah penyalahgunaan naluri bertempur pada pasukan Batalion Armed 15 Martapura. Naluri tempur anggota TNI ini meliputi kesetiaan kepada korps, TNI, dan bangsa.

"Prajurit TNI itu ada yang bertugas di satuan wilayah dan satuan tempur. Saya juga tidak ingin yang satuan tempur itu tidak punya naluri tempur. Tapi tidak boleh disalahgunakan, harus dilakukan dengan baik dalam pertempuran," kata Agus Suhartono saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu, 9 Maret 2013.

Ia juga menyatakan, pada dasarnya naluri tempur sangat penting dan harus ada agar dapat bertugas untuk negara. Akan tetapi, penerapan naluri tempur yang salah, termasuk dalam rangka penyerangan Mapolres OKU, adalah suatu pelanggaran sehingga harus dikenai sanksi. "Mereka datang karena emosi, ketidakpuasan, sehingga melakukan perusakan," kata Agus.

Panglima sendiri menyatakan tidak dapat berjanji dan menjamin peristiwa serupa tidak akan terjadi lagi. Menurut dia, potensi peristiwa serupa akan terus ada karena setiap manusia dan kelompok memiliki masalah. "Yang harus dilakukan itu mengelola masalah sehingga tidak terjadi kerusakan."

Sekitar 75 anggota Batalion Armed 15 Martapura mendatangi Mapolres OKU pada 7 Maret 2013 pagi. Kedatangan yang semula adalah aksi damai berubah menjadi penyerangan brutal yang membakar Mapolres OKU dan melukai sejumlah polisi dan karyawan.

Penyerangan juga berlanjut saat para anggota TNI hendak kembali ke markas di Martapura. Sepanjang perjalanan, anggota TNI yang dikabarkan juga membawa senjata merusak dua pos polisi dan merusak kantor Mapolsek Martapura. Akibat penyerangan ini, empat polisi mengalami luka berat, termasuk Kepala Polsek Martapura.

Penyerangan diduga berawal dari ketidaksukaan pasukan TNI karena polisi belum juga selesai menangani proses hukum terhadap Brigadir Wijaya yang menembak Prajurit Satu Heru Octavianus hingga meninggal pada akhir Januari 2013. Wijaya diduga menembak Heru saat melakukan operasi lalu lintas.

FRANSISCO ROSARIANS

Baca juga:
Edisi Khusus Densus88

Polisi Lalu Lintas Polres OKU Menghilang

Aktor Utama Penyerangan Mapolres OKU Bertambah

Sekolah di Sekitar Mapolres OKU Diliburkan

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

14 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

14 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

15 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

15 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

16 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

16 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

16 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

16 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

16 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya