TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan kenalan Ahmad Fathanah, Maharany Suciyono, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Maharani untuk pertama kalinya diperiksa lembaga antirasuah sebagai saksi untuk kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.

"Maharany diperiksa sebagai saksi untuk keempat tersangka," ujar Kepala Bagian Informasi dan Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha saat dihubungi Tempo, Rabu, 6 Maret 2013. Keempat tersangka itu adalah mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq; orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah; serta dua orang Direktur PT Indoguna Utama, yakni Juard Effendy dan Arya Abdi Effendy.

Maharany yang mengenakan kemeja bercorak hitam dan putih serta celana jins datang ke KPK pukul 09.30 tadi. Maharany menunggu di lobi gedung KPK dan berbincang santai dengan seorang pria berkemeja abu-abu yang duduk di sampingnya. Pria itu diduga masih keluarganya. Setelah beberapa menit, Maharany baru naik ke lantai atas, ke ruang penyidik.

Selain Maharany, KPK juga memanggil anak Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Ridwan Hakim. Kemudian Yoda Deva Koswelly, Hedwig Andry Lesmana, Ahmad Fathanah, dan Arya Effendy.

Nama Maharany muncul dalam kasus kuota impor daging sapi setelah ia terciduk dalam operasi tangkap tangan KPK bersama Fathanah di kamar Hotel Le Meridien, Jakarta. Kehadiran Maharany diduga sebagai gratifikasi seks.

Fathanah disebut makelar kuota impor daging dan orang suruhan Luthfi. Fathanah diduga menerima duit Rp 1 miliar dari perusahaan impor daging Indoguna untuk tersangka Luthfi. Total duit yang bakal diterima Fathanah untuk Luthfi sesungguhnya disebut senilai Rp 40 miliar.

FEBRIANA FIRDAUS