TEMPO Interaktif, Jakarta: Rapat Pimpinan Nsional (Rapimnas) Partai Golkar menentukan koalisi dengan salah satu dari dua calon presiden hingga minggu (15/8) siang ini diluar dugaan berlangsung lancar tanpa perdebatan alot. Lima Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang memberikan tanggapan usai pengarahan ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tanjung seragam memberikan dukungan bagi calon presiden Megawati. Kelima DPD tersebut, Nanggroe Aceh Darrusalam, Banten, Bengkulu, Bangka Belitung dan Bali. Menurut rencana 32 DPD bakal memberikan tanggapan dan dukungan koalisi bagi salah satu dari dua capres yang ada. Ketua DPD Partai Golkar Banten, Ebi Juhari disela-sela Rapimnas mengatakan dukungan terhadap Megawati diputuskan untuk melanjutkan kerja sama politik yang selama ini telah terbangun antara Golkar dan PDI Perjuangan. Kerjasama itu, kata Ebi, sudah berlangsung baik di pusat maupun daerah di legislatif dan eksekutif.Menurut Ebi, dukungan ke Megawati dinilai lebih konkrit karena memiliki suara yang signifikan dalam Pemilu legislatif lalu. Ebi berkeyakinan sikap DPD Golkar Banten tidak akan berseberangan dengan konstituen Partai Golkar di provinsinya.Hingga menjelang istirahat makan siang forum rakernas belum memunculkan kecenderungan memilih capres Susilo Bambang Yudoyono (SBY) yang sejak awal diprediksi bakal menguat dan mendapat banyak dukungan dari DPD. Beberapa DPD hanya memunculkan wacana netral alias tidak memberikan dukungan kepada Megawati maupun SBY dalam Rapimnas. "Lebih baik DPP memberikan kebebasan kepada warganya untuk memilih capres sesuai hati nurani dan realitasnya," ujar sekretaris DPD Partai Golkar DI Yogyakarta, Gandung Pardiman.Namun, pernyataan itu dibantah Ketua DPD Jawa Timur Ridwan Hisyam. Menurut dia pengertian netral itu sama dengan ketidakjelasan sikap Partai Golkar sebagai pemenang Pemilu. Golkar yang menjadi pemenang Pemilu legislatif menurut Hisyam telah memiliki capres sendiri yaitu pasangan Wiranto-Salahudin Wahid. Namun karena pasangan ini gagal, tindak lanjutnya harus memilih salah satu dari dua calon yang ada. "Jawa Timur sendiri jelas mendukung pasangan Megawati-Hasyim Muzadi karena basis dukungan disana sangat kuat untuk Hasyim," kata Ridwan.Senada dengan Ridwan, fungsionaris DPP Partai Golkar, Ferry Mursidan Baldan menyatakan hal yang sama tentang pentingnya Golkar memberikan dukungan ke salah satu capres. Menurut dia tidak etis dan bahkan tidak memberikan pendidikan politik yang baik jika Golkar sebagai pemenang Pemilu leguislatif menganjurkan netral kepada konstiutuennya. Sebab, masih kata Baldan, pengertian netral ini bisa dipahami sebagai sifat golput.Ecep S Yasa - Tempo News Room