Suasana bangunan dikawasan proyek Pusat Pendidikan, Pengembangan, dan Sekolah Olah Raga Nasional, Hambalang, Bogor, (30/5). Menpora memerintahkan penghentian sementara proyek pembangunan pusat olahraga senilai Rp1,2 triliun khususnya di lokasi amblesnya gedung tersebut. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Firman Wijaya, pengacara dari mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengaku tak tahu-menahu perihal keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono dalam kasus korupsi proyek Hambalang. Firman yang ditemui saat menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 1 Maret 2013, hanya tersenyum saat sejumlah wartawan bertanya keterlibatan Ibas, sapaan putera bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: Beredar Dokumen Soal Dana Hambalang untuk Ibas)
"Belum ada diskusi itu antara saya dengan mas Anas," kata Firman.
Dia beralasan, selama menjadi pengacara Anas, kliennya belum pernah menyinggung soal keterlibatan Ibas. Terlebih memperlihatkan dokumen atau bukti.
Begitu pula saat disinggung ada tidaknya rencana Anas melaporkan Ibas ke KPK, Firman membantah sembari tersenyum. Firman mengaku tidak ingin membuat spekulasi semakin liar di media. Dia mendorong komisi etik KPK segera menyelesaikan perkara kebocoran sprindik. Sebab, kebocoran sprindik KPK ini merupakan perbuatan tidak tertib hukum di internal KPK. "Ini sangat merugikan klien saya," ujarnya. (Baca:Pengamat: Perlawanan Anas Baik Bagi Publik)
Nama Ibas kembali disebut terlibat menikmati duit Hambalang. Kali ini 'nyanyian sumbang' tentang putera bungsu Presiden Yudhoyono keluar dari mulut Anas Urbaningrum. Bekas Ketua Umum Demokrat ini dalam wawancara khusus RCTI meminta menanyakan kepada Amir Syamsudin perihal rumor aliran dana proyek Hambalang ke Ibas. "Kalau soal itu, silakan tanya ke Pak Amir (Syamsuddin). Karena waktu itu saya hanya ikut rapat, mendengarkan," kata Anas dalam wawancara khusus dengan RCTI.