TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan menampung sementara pengungsi Rohingya asal Myanmar. Meskipun demikian, pemerintah tetap akan berhati-hati dalam menangani para pengungsi. Kementerian Luar Negeri memandang pengungsian etnis Rohingya sebagai isu sensitif.
“Indonesia sangat berhati-hati dalam menangani Rohingya karena pengungsi tersebut melarikan diri akibat marginalisasi di negara asalnya,” ujar Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri, Linggawaty Hakim, kepada Tempo, Rabu, 27 Februari 2013. Karena para pengungsi tersebut sudah telanjur masuk ke wilayah Indonesia, “Akan ditampung sementara dan dilihat juga identitasnya.”
Pemerintah tak serta-merta mengusir mereka yang sudah telanjur sampai di Indonesia. Mereka tetap ditampung, walaupun tempat dan makanan yang disediakan sangat terbatas. “Karena butuh penampungan dan makanan yang cukup,” ujar dia. Dalam batasan tertentu, pemerintah Indonesia dengan sangat terpaksa bisa saja memulangkan pengungsi Rohingya.
Sebelumnya, sebanyak 127 warga Myanmar terdampar di pesisir pantai Desa Cot Trueng, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Rabu, 27 Februari 2013. Nelayan setempat mengaku menemukan manusia perahu itu terombang-ambing 150 mil di atas perairan Lhokseumawe. Mereka berada dalam sebuah boat dengan kondisi mesin mati. Melihat kondisi itu, nelayan asal desa tersebut menarik manusia perahu tersebut ke daratan. “Pukul 20.00 WIB baru sampai di darat, 12 jam kami tarik dari laut,” ujar Abdullah Ismail, nelayan setempat.
SUBKHAN
Berita terkait
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran
23 hari lalu
Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya
Baca Selengkapnya120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh
31 Desember 2021
Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.
Baca SelengkapnyaRibuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes
1 Juni 2021
Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.
Baca SelengkapnyaBangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil
28 Januari 2021
Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.
Baca Selengkapnya100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar
8 Januari 2021
Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya
24 Desember 2020
Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya
Baca SelengkapnyaJanda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din
12 Desember 2020
Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.
Baca SelengkapnyaKemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan
13 November 2020
Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.
Baca SelengkapnyaAung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar
9 November 2020
Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.
Baca SelengkapnyaPartai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar
7 November 2020
Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya
Baca Selengkapnya