Hina Prajurit, TNI Desak Natalius Pigai Minta Maaf  

Reporter

Selasa, 26 Februari 2013 13:56 WIB

TEMPO/Jerry Omona

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar TNI meminta Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, meminta maaf atas pernyataannya di sejumlah media massa. Natalius menyebut bahwa anggota TNI yang menjadi korban penembakan di Papua lalai dalam menjalankan tugas. Dia menyebut anggota TNI "tidur dan nongkrong sehingga wajar ditembak".

"Kami meminta Natalius Pigai minta maaf di seluruh media massa nasional karena pernyataannya," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksmana Muda Iskandar Sitompul, di Markas Besar TNI Cilangkap, Selasa, 26 Februari 2013.

Iskandar menilai pernyataan tersebut tidak tepat dan melukai keluarga besar TNI. "Terutama melukai ibu-ibu yang ditinggalkan oleh suaminya karena tugas." Dia menilai permintaan maaf dan klarifikasi Natalius tidak cukup jika hanya dimuat di satu media massa saja.

Iskandar juga membantah keras pernyataan Natalius yang menyebut anggota TNI sedang tidur dan nongkrong saat ditembak. "Itu tidak benar," kata dia. Pernyataan Natalius itu, katanya, sangat ironis dan tidak sesuai dengan fakta.

Sebelumnya, delapan anggota TNI gugur ditembak kelompok bersenjata dalam dua kejadian. Penembakan pertama terjadi di posko Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya. Satu orang tewas, yakni Pratu Wahyu Prabowo. Penembakan kedua terjadi di Kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya.

SUBKHAN

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya