Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, bersama ketua umum Anas Urbaningrum (kiri). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Mirwan Amir, menyatakan, rapat pengurus harian Demokrat sempat menyinggung pelaksanaan kongres luar biasa. Hanya, pengurus pusat Partai Demokrat masih menunggu instruksi Majelis Tinggi mengenai pelaksanaan kongres ini.
"Tadi sempat ada yang bertanya (mengenai kongres ini)," kata Mirwan seusai mengikuti rapat harian di kantor Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin, 25 Februari 2013. Dia menjelaskan, rapat ini berupa pengarahan dari Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono atas apa yang disampaikan oleh Majelis Tinggi di Cikeas mengenai konsolidasi partai.
Dia menerangkan, selama masa kepemimpinan Anas, rapat lebih sering berupa rapat harian terbatas. Ke depan, kata Mirwan, rapat Demokrat lebih diagendakan dengan melibatkan pengurus harian. "Yang selama ini kurang, akan lebih sering," kata Mirwan.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menjelaskan, rapat ini merupakan konsolidasi biasa. Agendanya, antara lain, membahas pencalegan dan evaluasi pemilihan gubernur. Dia membantah salah satu agenda rapat ini adalah membicarakan kongres luar biasa. "Sekarang kan sudah diambil alih Majelis Tinggi," kata dia.
Terkait dengan penandatanganan daftar caleg, Nurhayati menerangkan, KPU menyerahkan kepada setiap partai politik. Namun, hingga saat ini belum membahas siapa yang akan menandatangani berkas pencalegan setelah pengunduran diri Anas Urbaningrum.
Anas diduga menerima hadiah atau janji dalam kaitan dengan proyek bernilai Rp 2,5 triliun itu dan proyek lainnya saat menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada 1 Oktober 2009 hingga 26 Juli 2010. Ia disangka melanggar Pasal 12 huruf a dan b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi.