Polisi melakukan olah TKP usai terjadi perampokan di Kantor Pegadaian, Bandung, Jawa Barat. (25/2). Perampokan yang disertai penembakan tersebut mengakibatkan seorang satpam terluka. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Pegadaian Syariah Jalan Sari Asih Nomor 13 Kota Bandung dirampok sekawanan bandit sekitar pukul 10.00 WIB Senin, 25 Februari 2013. Setelah melukai seorang petugas pengamanan bernama Yanto dan menodong petugas kasir, kawanan bandit berjumlah enam orang ini kabur membawa barang berharga dari brankas senilai Rp 60 juta, termasuk perhiasan 20 gram.
"Satu pelaku membawa senjata api pistol dan melukai satpam bernama Yanto. Masih dipastikan apakah luka Yanto di rusuk kiri akibat tembakan atau tusukan senjata tajam," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Komisaris Besar Abdulrakhman Baso, di lokasi kejadian, Senin, 25 Februari 2013.
Saat peristiwa terjadi, ia menambahkan, di dalam kantor Pegadaian ada tiga orang, yakni penyelia Ian, kasir Fajar, dan nasabah, seorang guru SMP bernama Syarifah. Setelah melumpuhkan Satpam, empat pelaku, termasuk yang membawa pistol, menerobos ke dalam kantor dan dua orang lagi berjaga di luar.
"Di dalam para pelaku sempat memukul Fajar," tutur Abdulrakhman. Selain itu, pelaku yang memegang pistol sempat meletuskan senjata satu kali dan menodong Ian yang tengah berada dekat brankas. "Habis itu mereka merampas barang berharga dari brankas dan kabur sambil memecah kaca pintu," kata dia.
Abdulrakhman juga mengatakan polisi menemukan satu proyektil peluru di dalam kantor Pegadaian. "Para pelaku kayaknya pemain profesional. Mereka beraksi 10 menit lalu kabur pakai tiga sepeda motor. Diduga mereka kabur ke arah Cimahi (arah barat Jalan Sari Asih)," kata dia.
Pemimpin Pegadaian Syariah Wilayah Jawa Barat, Arifmon, memastikan setiap barang yang raib di instansinya sudah diasuransikan. Begitu pula setiap pegawai, termasuk petugas pengamanan. "Barang yang hilang diambil perampok cuma 20 persen dari barang jaminan yang ada di dalam unit ini (Pegadaian Jalan Sari Asih). Masyarakat tak usah khawatir,"kata dia.
