Hary Tanoe: Hampir Semua Partai Mendekati Saya  

Reporter

Senin, 25 Februari 2013 05:27 WIB

Hary Tanoesoedibjo. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -- Gerakan Hary Tanoesoedibjo dalam sebulan terakhir penuh kejutan. Pertengahan bulan lalu, dia mengumumkan hengkang dari Partai Nasional Demokrat (NasDem). Keputusannya seolah mengkonfirmasi keretakan hubungannya dengan Surya Dharma Paloh, bekas politikus Partai Golkar yang tiga tahun lalu mendirikan organisasi kemasyarakatan Nasdem yang kemudian berubah menjadi partai.

Tapi tak butuh waktu lama bagi Hary untuk menemukan kendaraan barunya di kancah politik nasional. Ahad pekan lalu, bos Grup MNC ini memutuskan bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Di partai yang dikomando Wiranto ini, dia langsung dipercaya sebagai ketua dewan pertimbangan partai. "Saya ingin membesarkan partai ini," katanya kepada Tempo.

Kamis pekan lalu, wartawan Tempo Qaris Tajudin, Agoeng Wijaya, Anton Aprianto, Sorta Tobing, Gustidha Budiarti, Isma Savitri, dan fotografer Jacky Firmansyah serta Denny Sugiharto dari Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) menemui Hary Tanoe di ruang kerjanya, MNC Tower lantai 28, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Wawancara selengkapnya, baca majalah Tempo edisi Senin, 25 Februari 2013.

Mengapa Anda tertarik masuk ke dunia politik?
Sederhana saja, bukannya saya sok idealis, negara ini banyak masalah dan semakin tak ada kepastian. Padahal masyarakat membutuhkan kepastian dalam segala hal, dari kebijakan ekonomi, sosial, sampai soal kepemimpinan. Tapi itu masih bisa diperbaiki. Agar menjadi bagian dari perubahan itu, ya, harus masuk ke politik.

Dari hitungan bisnis, apa keuntungan yang Anda dapat dari politik?
Malah kontraproduktif. MNC Group sudah besar, tumbuh pesat. Kapitalisasi pasar tujuh perusahaan publiknya mencapai lebih dari Rp 100 triliun. Ada tiga risiko yang harus saya tanggung karena masuk ke politik, yaitu harus berpikir jernih, energi, dan mau tidak mau dana. Artinya, ini pengorbanan, bukan keuntungan. Tapi hidup adalah pilihan. Saya ingin berbuat sesuatu.

Cara Anda berbicara sudah benar-benar seperti politikus Senayan….
No. Politikus bukan profesi bagi saya. Jika saya menjadikannya sebagai profesi, berarti partai politik adalah tujuan akhir saya. Tapi, tujuan akhir saya bukan itu, melainkan bagaimana saya bisa berbuat sesuatu.

Berapa banyak partai yang mendekati Anda setelah keluar dari NasDem?
Banyak. Hampir semua partai.

TEMPO

Baca juga:
Hary Tanoe: Perindo Bakal Jadi Partai
Yusril Bakal Jadi Ketua Dewan Pembina Perindo

Yusril Deklarator Organisasi Masyarakat Hary Tanoe

Hary Tanoe Bisa Dongkrak Suara Hanura

Berita terkait

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

1 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

3 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

28 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

28 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

34 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

36 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

37 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

38 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

38 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Jika 5 Parpol Tidak Gerakkan Hak Angket DPR, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Ini yang Terjadi

39 hari lalu

Jika 5 Parpol Tidak Gerakkan Hak Angket DPR, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Ini yang Terjadi

Pakar hukum tata negara Feri Amsari melihat belum ada gerakan signifikan dari 5 parpol untuk gerakkan hak angket indikasi kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya