Rekrut Ayam Kampus Pakai 'Intelijen'  

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 16 Februari 2013 05:52 WIB

Ilustrasi prostitusi. Irishexaminer.com

TEMPO.CO , Jakarta:Empat wanita berbadan bak boneka Barbie memasuki sebuah ruangan berarsitektur Yunani. Mereka tertawa riang dan saling berbicara satu sama lain. Tak ada tanda psikologis sedang berada di bawah ancaman. Keempatnya kemudian duduk berjajar di sebuah sofa panjang. Berhadapan dengan seorang lelaki berkemeja hitam dan berambut jabrik. Mereka diwawancara untuk menjadi: Ayam kampus.



"Mereka adalah calon culai (ayam kampus)," kata Nora, 38 tahun, mucikari yang mengkoordinir keberadaan para ayam kampus di tiga tempat hiburan besar di Jakarta Pusat kepada Tempo, dua pekan lalu.

Nora mengatakan, perekrutan ini dilakukan rahasia. Seleksinya ketat dan terbatas. Praktik pergundikan yang dilakukannya dikelola profesional. Ia membuat perjanjian hitam di atas putih dengan ayam peliharaannya. "Selayaknya sistem manajemen saja," ujarnya. Contoh isi perjanjian itu, kata dia, misalnya tidak boleh menyeberang ke mucikari lain tanpa ijin. "Juga tentang gaji dan aturan lainnya," kata Nora. (Pembagian komisi baca tulisan di bagian lain)



Nora terlihat santai menjamu keempat tamunya itu. Ia mengaku tidak ingin membuat suasana menjadi tegang. Karena dirinya tahu, calon culai itu rata-rata baru dan butuh pengalaman. Malam itu, yang diwawancara adalah mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi swasta di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kebanyakan, peliharaannya adalah model yang menyambi menjadi mahasiswi. "Harganya tentu lebih mahal," katanya.

Dalam diskusi dengan para calon culai ia tampak terang-terangan. Ia bertanya kepada empat mahasiswi itu mulai dari nama, pengalaman kerja esek-esek dan orientasi hidup. Sebagian besar, kata dia, orientasinya adalah uang. "Gue juga nanya dari mana mereka tahu diri gue, dan tahu kerjaan ini dari mana," tutur Nora yang memiliki puluhan culai.

Menurutnya mudah sekali melacak calon culainya yang berbohong. Karena ia memiliki mata-mata di kampus dan tempat hiburan. Riwayat hidup culai peliharaannya semua ada di tangannya. "Gue punya intel dimana-mana, data gue lengkap," tuturnya.

Setelah lulus dari seleksi pertama, kata Nora, calon culai dikumpulkan menjadi satu dengan peserta lain yang sebelumnya diwawancara terpisah. Proses tersebut menurutnya dapat digambarkan sebagai suatu rapat besar yang dipimpin oleh pihak manajemennya. Nora tidak mengijinkan para calon culainya itu diajak bicara dengan Tempo. "Jangan, gak penting," katanya dengan nada serius.



HERU TRIYONO | PACIFICA

Baca juga
Lutfhi Hasan
Maharani

suap daging impor

Narkoba Artis




Advertising
Advertising

Berita terkait

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

43 hari lalu

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

43 hari lalu

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

13 Oktober 2023

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

1 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.

Baca Selengkapnya

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

30 September 2023

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini

Baca Selengkapnya

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

27 September 2023

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam

Baca Selengkapnya

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

20 September 2023

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.

Baca Selengkapnya

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

20 September 2023

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

Sebanyak 35 personel gabungan menertibkan indekos yang diduga menjadi sarang prostitusi online di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu.

Baca Selengkapnya