TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Adnan Pandu Praja menyatakan kasus Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebenarnya sudah cukup bukti untuk menetapkan dia sebagai tersangka. Namun, KPK ingin mencari bukti lain yang lebih telak.
“Untuk kasus penerimaan Toyota Harrier sudah sangat memenuhi unsur. Tapi Harrier nilainya di bawah Rp 1 miliar. Saya berpendapat ini bukan levelnya KPK,” kata Pandu saat menggelar konferensi pers di gedung KPK soal maju-mundurnya KPK menetapkan Anas sebagai tersangka, Rabu, 13 Februari 2013.
Anas disebut-sebut menerima Toyota Harrier pada 2009 sebagai imbalan ikut memuluskan proyek Hambalang. Mobil dibelikan oleh perusahaan M. Nazaruddin, namun asal uangnya dari PT Adhi Karya.
KPK menemukan bukti bahwa mobil itu benar pernah dimiliki Anas. Tapi, belum bisa memastikan bahwa sumber uangnya adalah Adhi Karya. “Sehingga perlu pendalaman,” kata Pandu.
Belakangan, beredar dokumen yang diduga surat perintah penyidikan kasus Hambalang dengan tersangka Anas Urbaningrum. KPK menyangkal dokumen itu.
FEBRIANA FIRDAUS
Berita terpopuler:
Choel Akan Kembalikan Duit, Begini Kata KPK
Mahfud MD Ditawari Menggantikan Anas Urbaningrum?
Bambang Minta Kasus Anas Digelar Ulang
SBY Bakal Jelaskan Kebocoran Sprindik Anas
Komnas HAM Tantang SBY Turun Tangan
Berita terkait
KPK Setor Rp 59,2 Miliar Uang Pengganti dan Rampasan dari Eks Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin
7 jam lalu
KPK memastikan akan pro aktif untuk asset recovery agar pemasukan bagi kas negara. Termasuk kasus korupsi Dodi Reza Alex Noerdin.
Baca SelengkapnyaPutusan Sela PTUN Jakarta Perintahkan Dewas KPK Tunda Proses Etik Nurul Ghufron
9 jam lalu
Nurul Ghufron menggugat Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal, Kepala Bea Cukai Purwakarta Bungkam saat Tinggalkan KPK
10 jam lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean bergegas meninggalkan Gedung KPK usai diperiksa dugaan kejanggalan dalam LHKPN-nya
Baca SelengkapnyaKoalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi
11 jam lalu
Kelompok sipil mengklaim bahwa pihak yang didorong untuk menjadi pansel KPK merupakan figur-figur yang memahami permasalahan pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaKPK Jawab Nota Keberatan Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Hari Ini
13 jam lalu
KPK membantah dakwaannya pada eks hakim agung Gazalba Saleh tidak jelas
Baca SelengkapnyaKPK Sita Rumah Anak Buah Syahrul Yasin Limpo di Kota Pare-Pare
15 jam lalu
KPK menyita rumah Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta di Pare-Pare
Baca SelengkapnyaSidang Dugaan Pemerasan di Kementan oleh Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, KPK Hadirkan 7 Saksi
16 jam lalu
KPK hadirkan tujuh pegawai Kementerian Pertanian untuk bersaksi dalam sidang dugaan pemerasan oleh Syahrul Yasin Limpo
Baca SelengkapnyaSoal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?
17 jam lalu
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, mengaku tidak percaya namanya diduga masuk dalam daftar calon anggota Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaSekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Kembalikan Barang Sitaan, Ini Rinciannya
17 jam lalu
Sekjen DPR Indra Iskandar mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini
19 jam lalu
KPK juga akan mengklarifikasi eks Kepala Bea Cukai Purwakarta itu soal kepemilikan saham sebuah perusahaan.
Baca Selengkapnya