Aktivis Lingkungan Tuntut Newmonts Diadili sebagai Penjahat HAM

Reporter

Editor

Jumat, 6 Agustus 2004 17:38 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Puluhan aktivis berbagai organisasi lembaga swadaya masyarakat dan organisasi mahasiswa yang bergabung dalam Aliansi Bumi Tolak Globalisasi Jum'at (6/8) menggelar demo menuntut agar pemerintah PT Newmont Minahasa Raya (NMR) sebagai penjahat HAM. Pencemaran yang dilakukan di Teluk Buyat merupakan tragedi kemanusiaan. Mereka melangsungkan aksi unjuk rasa di Bunderan Gladak Solo, setelah berrjalan kaki dari Kampus II Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo di Jalan Urip Sumoharjo 110, Mesen.Dengan menggunakan sound sistem yang diangkut sebuah becak, para aktivis LSM dan juga mahasiswa pencinta alam ini mengecam sikap pemerintah yang menutup mata terhadap kasus pencemaran tersebut. Pemerintah dalam hal ini adalah Menter Lingkungan Hidup Nabiel Makarim dituding berdiam diri seolah-olah tidak terjadi apa-apa. "Nabiel Makarim telah melakukan kebohongan publik," kata Baharuddin yang menjadi koordinator aksi tersebut.Dikatakannya kasus Buyat adalah tanggung jawab pemerintah. Karena itu, para pengunjuk rasa meminta agar pemerintah mencabut Perpu No.1 tahun 2004 tentang Hak Penambangan di Kawasan Lindung. Dengan Perpu tersebut, Pemerintah telah mengizinkan 13 perusahaan tambang beraktivitas di kawasan hutan lindung. Akibatnya, hutan seluas 1 juta hektar terancam hilang dan bersama dengan 7 juta masyarakat yang berada di hutan lindung. "Pernyataan Nabiel bahwa Teluk Buyat tidak tercemar merkuri merupakan kebohongan terhadap publik dengan maksud agar kapitalis dapat leluasa melakukan eksploitasi dan menghisap sumber daya miliki bangsa ini," tukas Yusuf Suramto, dari YAPHI, Solo.Tercatat tidak kurang dari 24 lembaga yang tergabung dalam Aliansi Bumi Menolak Globalisasi yang ikut aksi tersebut. Diantaranya adalah KMPP, KAMMI, PRD, Yaphi, ATMA, YBKS dan BEM UNS. Selain itu juga ikut bergabung organisasi mahasiswa pencita alam seperti Garba Wira Buana, Malimpa, Kompos dan lain-lain. Mereka berkumpul sejak pukul 13.30 WIB dan hingga Pukul 15.00 masih melakukan orasi di Bundaran Gladak yang menjadi pusat kota Solo tersebut.Imron rosyid, Anas Syahirul - Tempo News Room

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

27 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

45 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya