Nabiel Bantah Pemerintah Lambat Tangani Buyat

Reporter

Editor

Rabu, 4 Agustus 2004 17:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nabiel Makarim membantah jika pemerintah lamban dalam menangani kasus pencemaran Teluk Buyat, Sulawesi Utara. Menurutnya, pemerintah masih mencari bukti dari mana asal sumber penyakit yang diderita warga sekitar Teluk Buyat dan sakitnya ikan di daerah itu. Nabiel membantah jika kelambanan ini disebabkan adanya hal-hal yang disembunyikan. "Orang boleh ngomong apa saja, tapi bukti tidak ada. Masa anda mau kita asal main tangkap," kata Nabiel pada wartawan usai menemui Presiden Megawati Sukarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/8). Menurut Nabiel, dari pencarian tim pemerintah memang ditemukan adanya warga sekitar Teluk Buyat dan ikan-ikan yang sakit. Namun dari pencarian yang sama, juga ditemukan fakta tidak terjadi pencemaran laut di Teluk Buyat. "Ada sesuatu yang kita belum tahu, ini aneh. Makanya kita akan terus cari sebabnya apa," katanya. Presiden, kata Nabiel, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menyembunyikan apapun hasil penemuan tim pemeriksa kasus Teluk Buyat. Presiden juga memerintahkan agar kasus ini diselesaikan secepatnya dan segera memperbaiki kondisi lingkungan kawasan itu. "Siapa yang bersalah, akan kita bawa ke pengadilan," katanya. Kasus dugaan pencemaran Teluk Buyat mulai terungkap beberapa minggu yang lalu. Puluhan warga mengeluhkan sakit yang diduga bersumber dari tercemarnya air di daerah itu akibat penambangan yang dilakukan PT Newmont Minahasa. Pemeriksaan oleh laboratorium Fakultas MIPA, Universitas Indonesia menemukan tingginya kadar logam mercuri dan arsen pada warga yang sakit. Namun hingga saat ini, pemerintah masih belum mengambil kesimpulan final penyebab sakitnya warga. Sapto Pradityo - Tempo News Room

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

46 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya