Dianggap Paling Korup, Demokrat Terpuruk?  

Reporter

Minggu, 3 Februari 2013 21:29 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta--Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting menyatakan, publik menilai kader Partai Demokrat sebagai yang paling korup. Inilah yang menyebabkan tingkat keterpilihan Demokrat berbanding terbalik dengan kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dianggap baik oleh publik.

"Demokrat tidak mampu mengatasi opini publik bahwa kadernya paling korup," kata Direktur Riset SMRC Jayadi Hanan dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Ahad, 3 Februari 2013. Padahal tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Yudhoyono mencapai 56 persen pada Desember 2012.

Jayani menuturkan, survei dilakukan pada 6-20 Desember 2013 melalui wawancara tatap muka. Jumlah responden mencapai 1.220 orang dengan ambang batas kesalahan sebesar 3 persen dan tingkat kepercayaan sebanyak 95 persen. Pemilihan responden dilakukan dengan metode multistage random sampling.

Jayadi menjelaskan, secara teori seharusnya persepsi terhadap Presiden Yudhoyono sejalan dengan Partai Demokrat, partai pendukung pemerintah. Dia mencontohkan pada periode 2004-2009. Semakin baik kinerja presiden, dukungan kepada Demokrat juga semakin kuat. Tetapi dalam kurun waktu 2011-2012, hubungan antara Presiden Yudhoyono dan Partai Demokrat sangat lemah.

Jayadi menjelaskan, anomali ini terjadi sejak bekas Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazarudin, berkicau mengenai kasus Hambalang. Pernyataan Nazarudin mengenai keterlibatan Ketua Umum Anas Urbaningrum dalam kasus ini mendapat perhatian besar dari media massa. "Ini yang menjadi awal anomali ini," kata dia.

Jayadi menjelaskan, jika masalah korupsi ini tidak tertanggulangi pada 2013, elektabilitas Demokrat akan terus merosot. Menurut dia, kinerja baik pemerintah tidak akan bisa mendongkrak citra partai pemenang Pemilu 2009 ini. Menurut dia, Demokrat tidak bisa menunggu keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membersihkan partai. "Yang dihadapi Demokrat adalah hukum politik, bukan hukum pidana," ujarnya.

WAYAN AGUS PURNOMO

Baca pula:

Luthfi Diduga Berperan Besar Soal Suap Daging

Kementerian Pertanian Dituding Tahu Ada Permainan

Detik-detik Terakhir Praja IPDN Masih Ditertawakan

Ditegur Ibnu Sutowo, Habibie Balik ke Indonesia

Bos Google: Hacker Paling Canggih ada di Cina

Berita terkait

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

26 Februari 2024

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

4 April 2023

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

3 Oktober 2021

Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono, Herzaky Mahendra Putra, menyebut kubu Moeldoko sudah cerai berai.

Baca Selengkapnya

Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

13 Maret 2021

Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

Donal Fariz, mengatakan polemik Demokrat tak menarik jika hanya melibatkan internal partai politik.

Baca Selengkapnya

Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

10 Maret 2021

Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari Kubu KLB bahwa ada setoran wajib dari daerah untuk kepengurusan AHY

Baca Selengkapnya