Inflasi Jawa Barat Melampaui Saat Lebaran  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Jumat, 1 Februari 2013 17:09 WIB

Pedagang dan pembeli melakukan transaksi pembelian ayam potong di Pasar Toddopuli, Makassar, Minggu (31/7). Sehari jelang bulan Ramadhan, harga ayam potong terus naik hingga menjadi Rp 38.000 per ekor di bulan Juli.TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Bandung - Biro Pusat Statistik mencatat inflasi Jawa Barat sepanjang Januari 2013 melampaui inflasi yang terjadi jelang Lebaran tahun lalu. Inflasi Januari lalu tercatat 1,05 persen, sedangkan inflasi Agustus 2012 hanya 1,03 persen. "Inflasi ini dipicu kenaikan harga," kata Kepala BPS Jawa Barat, Gema Purwana, di kantornya di Bandung, Jumat, 1 Februari 2013.

Menurut dia, inflasi yang terjadi awal tahun ini diakibatkan akumulasi sejumlah hal yang saling mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi harga saling tumpang tindih. Di antaranya efek psikologis kenaikan Tarif Dasar Listrik dan naiknya upah buruh yang mendorong pedagang mulai menaikkan harga.

Tak hanya itu, persoalan distribusi akibat cuaca buruk dan banjir di Januari 2013 juga mempengaruhi harga sejumlah komoditas. Cuaca juga mempengaruhi sejumlah harga bahan bangunan, di antaranya batu bata dan genteng.

Kebijakan pemerintah membatasi impor bahan produksi holtikultura juga memicu permintaan buah lokal yang berimbas pada kenaikan harga. Terjadinya kelangkaan daging sapi mendongkrak permintaan daging ayam dan telur sehingga memicu naiknya harga.

Gema mengatakan, meski kenaikan harga naik, tidak terjadi gejolak karena daya beli masyarakat juga naik akibat naiknya upah, didukung tambahan penghasilan tunjangan pegawai negeri sipil di akhir Desember 2012 lalu yang menembus Rp 4 triliun.

Menurut Gema, kelangkaan daging sapi tidak berpengaruh besar pada inflasi, yaitu hanya 0,0082 poin. Namun, efek psikologisnya, masyarakat ramai-ramai membeli daing ayam. Melonjaknya permintaan ini memicu naiknya harga daging ayam.

BPS Jawa Barat mencatat, andil inflasi yang terbesar dipicu kelompok bahan makanan 0,94 persen, sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar ada di posisi kedua, hanya 0,06 persen.

Inflasi Januari ini melonjak drastis dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada bulan sebelumnya. Pada Desember 2012, inflasi Jawa Barat tercatat 0,34 persen. Dari tujuh kota di Jawa Barat, inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi 1,49 persen, disusul Kota Depok 1,29 persen, Kota Tasikmalaya 1,15 persen, Kota Sukabumi 1,09 persen, Kota Bandung 0,64 persen, Kota Cirebon 0,6 persen, serta Kota Bogor terendah 0,8 persen.

Gema mengatakan, kenaikan inflasi yang terjadi di awal tahun ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk mengambil kebijkan. Imbas dari kenaikan Tarif Dasar Listrik, misalnya, baru akan terasa pada Februari nanti.


AHMAD FIKRI

Berita Terpopuler Lainnya:
Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?

Impor Renyah 'Daging Berjanggut'

Skandal Daging Berjanggut, Laporan Tempo 2011

Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam

Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin

Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya