Jadi Tersangka Suap Daging, Bos PKS Belum Bisa Dinonaktifkan
Kamis, 31 Januari 2013 07:49 WIB
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishak saat keluar ruangan seusai Rapat Pleno DPP PKS di Jakarta, (30/1). KPK menjemput dan menetapkan Luthfi Hasan Ishak sebagai tersangka karena diduga menerima suap terkait kepengurusan impor daging sapi. ANTARA/M Agung Rajasa
TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengatakan Majelis Syuro partai akan segera menggelar rapat untuk membahas sikap partai terkait skandal suap daging. Rapat tersebut digelar menyusul penetapan status tersangka Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. "Saya belum bisa pastikan kapan rapatnya, lebih cepat lebih baik," kata Hidayat di kantor DPP PKS, Kamis, 31 Januari 2013 dinihari. Hidayat mengatakan PKS tak bisa serta-merta menonaktifkan Luthfi. Keputusan terkait Luthfi, kata Hidayat, harus diambil sesuai mekanisme dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai. "Ketua Majelis Syuro yang punya wewenang," katanya. "Kami pasti ambil keputusan melalui musyawarah," ujarnya. Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan sebagai tersangka suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Komisi memegang bukti keterkaitan Luthfi dengan uang suap Rp 1 miliar yang disita dari tangan Ahmad Fathanah saat operasi tangkap tangan Selasa 29 Januari lalu. Rabu, 30 Januari kemarin Komisi menciduk Luthfi dari kantor DPP PKS. Luthfi baru saja memimpin rapat pleno yang berlangsung dari pukul 12.00 siang dan berakhir sekitar pukul 21.00 malam. Luthfi membantah ia menerima suap. "Tentu itu tidak benar," katanya kepada wartawan.ANANDA BADUDU Berita Terpopuler Lainnya: Gadis Seksi di Operasi Tangkap Tangan KPK Skandal Suap PKS, Ada Wanita Sedang Bermesraan Irwansyah Bebas, Raffi Ahmad: Yah Lu Pulang... Presiden PKS Jadi Tersangka Suap Impor Daging KPK Tangkap Tangan Tiga Pelaku Suap
KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
5 jam lalu
KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca Selengkapnya
KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
13 jam lalu
KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca Selengkapnya
KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya
14 jam lalu
KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya
Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli
Baca Selengkapnya
Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi
16 jam lalu
Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho
Baca Selengkapnya
KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej
16 jam lalu
KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej
Baca Selengkapnya
Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD
19 jam lalu
Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD
KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo
Baca Selengkapnya
Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri
1 hari lalu
Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.
Baca Selengkapnya
KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej
1 hari lalu
KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej
KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.
Baca Selengkapnya
KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi
1 hari lalu
KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.
Baca Selengkapnya
Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti
1 hari lalu
Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti
Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
11 jam lalu
11 jam lalu
11 jam lalu
14 jam lalu
16 jam lalu
16 jam lalu
19 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu