TEMPO Interaktif, Jakarta: Lewat rapat petinggi partai, Sabtu (31/7) di Jakarta, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menetapkan pilihan untuk mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Megawati dan Hasyim Musadi pada pemilihan umum presiden (Pilpres) putaran kedua mendatang. "Alasannya, PPP yakin, amanat berupa visi misi partai, kehidupan beragama berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 45 dapat dijalani sebagaimana mestinya. Kerjasama PPP dan PDIP selama ini -yang disimbolkan oleh Hamzah Haz dan Megawati dalam Kabinet Gotong Royong- diyakini dapat diteruskan pada masa mendatang. Tak kalah penting, dukungan diberikan juga karena keberadaan Hasyim Musadi," kata Wakil Ketua Umum PPP Alimarwan Hanan. PPP berharap, apa yang dilakukan Hamzah selama ini dapat diteruskan Hasyim sebagai kader NU yang memiliki talian benang merah dengan keberadaan PPP di masa lalu. Apalagi, Kabinet Gotong Royong yang dipimpin oleh Megawati dan Hamzah Haz terbukti berhasil meletakkan dasar-dasar perkembangan kemajuan bangsa setelah melewati masa krisis. Dicontohkannya, sampai sekarang stabilitas keamanan berjalan baik, dasar-dasar pemulihan ekonomi berhasil dikembangkan dengan baik yang ditandai berbagai fenomena berupa nilai tukar membaik, terjadi peningkatan ekspor dan peningkatan sektor riil. Untuk itu, sosialisasi dukungan PPP ini diharapkan segera dilakukan pimpinan partai, mulai dari tingkat DPP sampai ke tingkat cabang dan anak cabang. "Mesin politik akan digerakkan secara maksimal agar sikap dan pendirian PPP ini dapat diusung dan diemban oleh seluruh warga PPP. Ini sekaligus mengajak masyarakat yang belum menentukan pilihannya -ada 41 juta massa mengambang- untuk memilih pasangan Megawati-Hasyim," kata Alimarwan.Dengan demikian dukungan PPP terhadap Megawati mematahkan semangat penolakan calon presiden perempuan yang pernah dihembuskan PPP sendiri. "Sudah tidak relevan mengkaitkan keberadan presiden wanita dan laki-laki disaat pilihan tinggal dua pasang. Kami sudah berusaha mencalonkan presiden yang terbaik, tapi nyatanya kami belum memperoleh dukungan," kata Alimarwan. Keputusan partai lahir, semua kader harus mengikutinya. Jika ada kader partai yang melanggar keputusan itu, seperti dikatakan Alimarwan, pimpinan partai akan mengambil tindakan tegas, yaitu tindakan disiplin organisasi. "Sampai hari ini saja, sudah lebih dari lima orang kader partai yang diberhentikan dari keorganisasian partai," katanya.Ramidi - Tempo News Room