Polda Pastikan Pecat Polisi Pembawa Sabu

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 30 Januari 2013 04:17 WIB

Petugas badan narkotika nasional (BNN) membawa anggota kepolisian Propam Polda Sulsel, AKP Aulia (kiri), untuk diperiksa atas kepemilikan sabu-sabu, Makassar, Senin (3/12). TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO , Makassar - Ajun Komisaris Akhmad Wahyuddin, yang ditangkap membawa sabu di Kecamatan Bua, Luwu, akhir pekan lalu, dipastikan dipecat tidak dengan hormat alias PTDH. Pemberhentian bukan hanya karena keterlibatan dalam kasus narkotik, melainkan tindakan disersi alias meningalkan dinas sampai tiga tahun lebih.

"Pasti diberhentikan, tinggal menunggu keputusan dari Mabes Polri. Administrasi sudah jalan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Komisaris Besar Endi Sutendi, Selasa, 29 Januari di Markas Polrestabes Makassar. Wahyuddin mulai disersi sejak 2 November 2009. Kala itu, dirinya ditugaskan ke Polres Pangkep, namun diabaikan dan tidak lagi memberi kabar.

Pelanggaran Wahyuddin ditindaklanjuti dengan menggelar sidang disiplin dan kode etik. Hasilnya, diusulkan PTDH dan sudah ditembuskan ke Markas Polda Sulselbar dan Mabes Polri. Karenanya, pada situs Divisi Propam Mabes Polri, aparat dengan NRP 62010658 masuk dalam daftar pencarian orang.

Endi menuturkan, pria yang dinon-jobkan di Polres Pangkep juga dipastikan diproses hukum dalam kasus narkotik. Penyidik Direktorat Narkoba Polda Sulselbar tengah mendalami peran tersangka, setelah mengambilalih penanganan kasus dari Polres Luwu. Pemasok sabu bagi tersangka masih dalam penyelidikan.

Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika dan Psikotropika (Granat) Makassar, Muhammad Arman mengatakan, tertangkapnya oknum perwira kepolisian dalam kasus narkotik harus menjadi bahan evaluasi bagi kepolisian. Bukan kali pertama kasus demikian terjadi, sebelumnya Inspektur Satu Aulia Nasution, mantan Kepala Satuan Narkoba Polres Sidrap juga dibekuk dan kasusnya ditangani BNN Sulsel.

Belum lagi, rentetan penangkapan oknum polisi berpangkat brigadir dalam kasus narkotik, termasuk pernah ada yang berupaya menyelundupkan sabu ke lingkup pemasyarakatan. "Harus dilakukan pengawasan yang lebih," ujar dia. Jika perlu, dibentuk tim khusus untuk melakukan sidak di kepolisian resort dan sektor untuk melakukan tes urine. Hal lain, perlu didorong pembinaan mental dan spiritual bagi setiap aparat untuk memberikan daya tangkal dari godaan narkotika.

TRI YARI KURNIAWAN




Berita populer
Mesir Dalam Kondisi Darurat

Seperti Tom Hanks, Pria Ini Hidup di Bandara

Sebelum Ditangkap Amran Minta Izin Ganti Celana

Wanda Dicopot dari DPRD? Pengacara Menjawab

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya