Pemerintah Diminta Bangun Lapas Perempuan di Yogya  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 29 Januari 2013 18:14 WIB

Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. dok.TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Yogyakarta- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X meminta DIY mempunyai lembaga pemasyarakatan khusus perempuan dan anak. Permintaan tersebut sedang ditelaah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY Rusdiyanto.

Bahkan proposal pembangunan lapas tersebut akan diusulkan dalam rapat kerja nasional Kementerian Hukum dan HAM yang segera diadakan di Yogyakarta. “Jumlah narapidana perempuan dan anak di DIY sudah memenuhi syarat untuk dibangunkan lapas tersendiri. Saat ini, ada 117 orang,” kata Rusdiyanto setelah bertemu Wakil Gubernur Sri Paduka Paku Alam IX di Kepatihan, Selasa, 29 Januari 2013.

Jumlah tahanan perempuan di seluruh DIY ada 35 orang, narapidana perempuan 62 orang. Sedangkan jumlah tahanan anak ada 8 orang dan narapidana anak 12 orang. Perempuan tersebut rata-rata adalah pelaku tindak pidana penipuan, sedangkan anak-anak merupakan pelaku tindak pidana pencurian.

Lokasi yang memungkinkan digunakan untuk pembangunan lapas khusus perempuan dan anak, menurut Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY Teguh Basuki, adalah berdekatan dengan lapas narkoba di Pakem, Kabupaten Sleman. Lahan yang digunakan adalah sultan ground. “Tapi masih perlu dikaji lagi, karena luas lahan di sana sepertinya masih kurang,” kata Teguh.

Rusdiyanto menambahkan bahwa kebutuhan lapas khusus perempuan dan anak di DIY belum mendesak. Selama ini, tahanan ataupun narapidana perempuan dan anak berada di lapas umum yang juga dihuni laki-laki, tapi dalam blok terpisah. Hanya, karena Sultan merasa perlu, menurut Rusdiyanto, pembangunan lapas bisa dilakukan.

Jaringan Perempuan Yogyakarta menilai usulan pembangunan lapas khusus perempuan dan anak di DIY cukup relevan. Namun pembangunan lapas tersebut harus dikawal. “Harus dilihat dulu semangatnya untuk melindungi hak-hak perempuan dan anak. Jangan sampai sekadar pindah saja, tapi tidak ada perlindungan hak,” kata Ika Ayu, dari JPY.

Perlindungan hak perempuan dan anak yang menjadi pelaku kejahatan, menurut Ika, tidak hanya dari tindak kekerasan ataupun perkara yang tengah dihadapi. Melainkan juga berupa perlindungan hak mendasar.

PITO AGUSTIN RUDIANA



Berita populer
Mesir Dalam Kondisi Darurat

Seperti Tom Hanks, Pria Ini Hidup di Bandara

Sebelum Ditangkap Amran Minta Izin Ganti Celana

Wanda Dicopot dari DPRD? Pengacara Menjawab

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

13 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

19 hari lalu

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

Berikut syarat kunjungi bagi narapidana, termasuk tahanan KPK. Ketahui pula hak dan kewajiban napi.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

28 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

49 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

4 Februari 2024

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

Buronan Andi Wello telah divonis 5 tahun penjara atas korupsi proyek Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kalukku di Kabupaten Mamuju.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya