Indonesianis: Jokowi Buah Kekacauan yang Sehat

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 28 Januari 2013 20:16 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi tanggul Latuharhari yang jebol saat di terjang luapan air sungai di Jakarta, (19/1). Jokowi memerintahkan agar sejumlah aparat membangun dan menutup tanggul ini dengan batu-batuan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Yogyakarta- Indonesianis, William Liddle memuji proses transisi demokrasi di Indonesia selama 13 tahun belakangan sebagai “Kekacauan yang Sehat.” Menurut Guru Besar Ilmu Politik dari Ohio State University Amerika ini, transisi selama ini membuktikan demokratisasi dan desentralisasi memberi kesempatan politisi daerah menaiki jenjang kepemimpinan nasional karena kredibilitas dan integritasnya diakui oleh publik.

“Ini kekacauan yang sehat, artinya meski tampak memunculkan pergolakan tapi memberi kesempatan lebih banyak pemimpin berkualitas dari daerah bermunculan,” ujar Liddle seusai Diskusi dan Peluncuran Buku “Memperbaiki Mutu Demokrasi di Indonesia, Sebuah Perdebatan” yang diselenggarakan oleh Yayasan Wakaf Paramadina dan Institute of International Studies Universitas Gadjah Mada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Senin 28 Januari 2013.

Liddle memperkirakan fenomena Jokowi akan terus berlanjut di Indonesia meski tantangan dari elite politik lama yang memiliki sumber daya besar juga akan kuat. Tapi, menurut dia situasi ini tetap harus dipandang secara optimistis karena demokrasi dan desentralisasi telah menghasilkan keterbukaan politik secara luar biasa di Indonesia. “Fenomena Jokowi bahkan sulit ditemukan di Amerika, misalnya jarang sekali ada pemimpin daerah dari Arizona bisa jadi wali kota New York,” kata Liddle.

Dia menyatakan, sejak pertama melakukan riset di Indonesia pada tahun 1960-an, yakni saat mengamati kondisi sosial dan politik di kawasan Pematang Siantar, Sumatera Utara, mengamati tingginya gairah elit lokal untuk terlibat dalam dinamika politik nasional. Bahkan, gejala ini sebenarnya muncul di kalangan elit Golkar di daerah sejak pemilu pertama pada masa Orde Baru, tapi tak menemui peluang. “Artinya, jika kesempatan terbuka, peluang naiknya banyak pemimpin daerah yang berhasil ke level nasional makin terbuka,” kata dia.

Menurut Liddle satu-satunya masalah yang menghantui transisi demokrasi di Indonesia adalah korupsi dan masih lemahnya kredibilitas institusi hukum. Peluang pengembangan segala sumber daya bangsa di era demokrasi bisa lenyap akibat korupsi.

Guru Besar Fisipol UGM, Mochtar Masoed menyatakan problem lain yang penting untuk segera dipecahkan ialah membangun sistem politik demokrasi murah. Semakin murah proses kontestasi politik untuk penentuan kepala pemerintahan akan makin membuka kesempatan figur berkualitas dari daerah. “Kita butuh pemimpin yang tepat di situasi dan tempat yang tepat,” ujar dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

11 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

13 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

13 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

14 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

14 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

21 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

21 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

22 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya