Sengketa Lahan untuk Parkir Malioboro Berlanjut

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 25 Januari 2013 19:30 WIB

Kemacetan yang terjadi di Jalan Pabringan selatan Pasar Beringharjo, Yogyakarta, (12/8/2012). Kemacetan ini terjadi karena membludaknya pengunjung pasar di hari Minggu terakhir sebelum hari raya Idul Fitri yang berburu baju baru dan oleh-oleh. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang ahli waris eks lahan Bioskop Indra, Sukrisno Wibowo bersama puluhan kerabatnya mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meminta dukungan, Jumat 25 Januari 2013. Sukrisno menuntut pemerintah dan DPRD mengakui dia sebagai pemilik hak waris atas tanah eks Bioskop Indra. Pemerintah DIY merencanakan lahan bekas bioskop ini untuk dijadikan lahan parkir di kawasan Malioboro.

Sukrisno mengklaim layak mendapat ganti rugi layak. “Kami ingin pemerintah mengakui bahwa lahan tersebut bukanlah milik warga asing, tapi milik Warga Negara Indonesia. Sehingga ada ganti rugi layak,” kata Penasihat hukum Sukrisno, Hamdani Abdulkadir.

Sengketa lahan ini sudah berlangsung lama. Pemerintah DIY melalui kuaasa hukumnya Jaksa Pengacara Negara menilai bahwa lahan eks Bioskop Indra adalah asset milik negara. Lahan seluas 7000 meter persegi lebih itu dinilai sebagai tinggalan dari warga asing asal Belanda yang sudah dinasionalisasi.

Dengan dasar itu kemudian pemerintah DIY menilai ganti rugi yang diberikan lebih menyesuaikan aspek tali asih. Namun pihak Sukrisno bersikukuh menilai pemerintah seharusnya menyelesaikan masalah sengketa dengan Keputusan Presiden no 32 tahun 1979. “Kami warga Yogyakarta, warga Indonesia. Jadi persoalan sengketa seharusnya diselesaikan sesuai Keprres 1979,” kata dia.

Sukrisno sempat meminta pemerintah DIY membayar ganti rugi sebesar Rp 49 miliar untuk lahan itu. Namun permintaan ini dinilai sangat tinggi dan ditolak. Hamdani menuturkan melalui Kepres nomor 32 tahun 1979 intinya mengakui pokok-pokok kebijakan dalam rangka pemberian dan hak baru atas tanah atas konversi hak Barat. "Kami pun tidak pernah meninggalkan bangunan dan tanah ini sejak tahun 1916 sampai sekarang. Jadi ini tidak pernah terlantar,” kata dia.

Anggota DPRD DIY Arif Noor Hartanto menyatakan persoalan ini pelik karena adanya dua dasar hukum yang dianut.
Ia menilai pemerintah DIY juga lalai dalam perawatan tanah yang dinilai milik negara sehingga akhirnya muncul persoalan sengketa tanah dengan dua dasar hukum. “Kalau persoalannya sudah sampai ke daar hukum sebaiknya segera diselesaikan di pengadilan,” kata dia.

Sedangkan anggota Komisi A DPRD DIY lainnya, Agus Sumartono menuturkan, untuk mempercepat persoalan bioskop Indra akan segera dibentuk panitia khusus. “Pemerintah sudah mengeluarkan biaya Rp 18 miliar untuk enam ahli waris ain,” kata dia. Sukrisno adalah satu-satunya ahli waris yang menolak tali asih, dari tujuh ahli waris Bioskop Indra.

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah DIY Bambang Wisnu Handoyo mendukung rencana untuk membentuk panitia khusus penyelesaian kasus ini. “Agar pemerintah enggak nanya-nanya lagi, dewan juga. Biar masalah cepat selesai,” kata Bambang.

PRIBADI WICAKSONO | PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya