Teten Masduki dan Kekayaan Dombanya

Reporter

Jumat, 25 Januari 2013 06:05 WIB

Teten Masduki. TEMPO/JACKY RACHMANSYAH

TEMPO.CO, Bandung--Salah satu daftar kekayaan yang tercantum dalam laporan kekayaan calon wakil gubernur Jawa Barat yang di usung PDI Perjuangan, Teten Masduki adalah ternak domba. "Total 200 ekor," kata dia di Bandung, Kamis, 24 Januari 2013.

Domba itu menggenapi kekayaanya yang dilaporkan pada KPK, sebagai persyaratan mengikuti pemilukada Jawa Barat sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan Rieke Dyah Pitaloka. Total kekayaannya Rp 1,4 miliar.

Teten bercerita panjang lebar soal ratusan ternak dombanya itu yang dibiakkan di tanah miliknya di Cibinong, Kabupaten Bogor. Pengalamannya itu, yang mengilhaminya menyusun konsep pemberdayaan desa dengan konsep peternakan inti plasma bermodal domba.

"Dengan model ini, 1 kecamatan cukup 1 kandang induk saja. Itu melayani kerjasama dengan petani-petani di berbagai desa. Kalau ini diteruskan, pengentasan kemiskinan bisa dikerjakan di daerah," kata Teten.

Dia memulainya dengan mencicil membeli satu demi satu domba itu dengan menyisihkan duit honor yang diperolehnya. "Kalau ada honor, Rp 500 ribu dibeliin domba, dititipkan di petani," kata Teten.

Hingga terkumpul 50 ekor, Teten lalu menarik seluruh ternaknya itu ke tanah miliknya. Dia buat satu kandang, dengan komposisi 5 pejantan dan sisanya betina. Domba itu dikelompokkan dalam 5 koloni, yang masing-masing dipimpin oleh satu pejantan.

Dengan memelihara sistem koloni model itu, Teten bisa menghindarkan perkawinan sedarah di antara dombanya. Alasannya, kawin sedarah di kalangan domba itu membuat dagingnya amis.

Tak hanya itu, sistem koloni itu bisa memicu kehamilan serempak dombanya untuk memacu produktivitas ternaknya itu. "Saya bikin sistem breeding stok. Seleksi bibit, kawinnya terencana, tidak boleh sedarah. Kalau sudah bunting, diserahkan ke petani," kata Teten.

Dia sengaja menyerahkan pemelilharaan bibit domba yang dibiakkan di peternakan kecilnya itu pada kelompok petani di sekeliling kediamannya. Jika sudah dewasa, maksimal 8 bulanan, domba itu dijual dan duitnya dibagi dua, dan Teten memasok lagi bibit baru.

Pengalamannya, bermodal 50 ekor domba, dalam 2 tahun, bibit yang dihasilkan bisa menembus 400 ekor. Sampingannya, khusus bibit domba yang kualitasnya tidak coicok untuk indukan, langsung dijual. "Domba di bawah tiga bulan itu mahal banget, untuk sate," kata Teten.

Empat tahun menggeluti usaha itu, kini Teten sudah mengajak lebih dari 100 kelompok petani untuk dititpi domba dengan sistem bagi hasil. "Ini aku pribadi. Tapi ini bisa dipakai untuk menyelesaikan problem kemiskinan di daerah. Aku punya hitungannya," kata dia.

Teten sempat mencoba model itu dengan ternak sapi. "Saya juga punya sapi 20 ekor, tapi ternak model itu terlalu berat untuk petani," kata dia.

Dia beralasan, menggemukkan sapi butuh waktu sampai 17 bulan. "Itu terlalu lama, sehingga butuh program micro finance," kata dia. Baca liputan pemilihan gubernur Jawa Barat.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

1 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

8 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Rencanakan Usung Calon Gubernur Jabar, PKB Utamakan Konsolidasi dengan Koalisi Perubahan

20 hari lalu

Rencanakan Usung Calon Gubernur Jabar, PKB Utamakan Konsolidasi dengan Koalisi Perubahan

Ketu DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda berpeluang diusung maju di Pilkada Jawa Barat. Sudah dibicarakan dengan Koalisi Perubahan.

Baca Selengkapnya

Maju Mundur Ridwan Kamil ke Pilgub DKI Jakarta atau Pilkada Jawa Barat, Tarik Ulur Golkar dan Gerindra

20 hari lalu

Maju Mundur Ridwan Kamil ke Pilgub DKI Jakarta atau Pilkada Jawa Barat, Tarik Ulur Golkar dan Gerindra

Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didukung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto maju di Pilgub DKI Jakarta. Maju mundur RK di Pilkada Jakarta?

Baca Selengkapnya

Airlangga: Ridwan Kamil Didukung Golkar dan Gerindra di Pilkada Jawa Barat

20 hari lalu

Airlangga: Ridwan Kamil Didukung Golkar dan Gerindra di Pilkada Jawa Barat

Airlangga Hartarto mengatakan, Ridwan Kamil telah mendapat surat tugas untuk maju di Pilkada Jawa Barat dari Partai Golkar dan Gerindra.

Baca Selengkapnya

Golkar Sebut Survei Ridwan Kamil di Jawa Barat di Atas Angka 50 Persen

25 hari lalu

Golkar Sebut Survei Ridwan Kamil di Jawa Barat di Atas Angka 50 Persen

Ridwan Kamil mendapat penugasan tunggal untuk Pilkada Jabar 2024 dari Partai Golkar. Peluang kemenangan Ridwan cukup besar.

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

28 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

28 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

30 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

30 hari lalu

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.

Baca Selengkapnya