TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Enggartiasto Lukito, hari ini menyatakan bergabung ke Partai Nasional Demokrat. "Ada dua yang membuat saya bergabung dengan NasDem, yaitu restorasi dan Surya Paloh," kata Enggartiasto di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Kamis, 24 Januari 2013.
Enggar menjadi politikus Golkar kedua yang meninggalkan kursi DPR dan melompat ke NasDem. Sebelumnya, politikus Golkar Jeffrie Giovanie lebih dulu pindah ke Nasdem setahun yang lalu. Saat itu, NasDem belum ditetapkan sebagai partai peserta Pemilu 2014.
Anggota Komisi Pertahanan DPR ini mengatakan telah mundur dari keanggotaannya di partai beringin sejak Rabu, 23 Januari 2013. Keluarnya dia dari Golkar sekaligus diikuti dengan pengunduran dirinya dari DPR.
Enggar mengatakan tak mudah baginya untuk memutuskan meninggalkan Golkar. Tapi dia menilai selama ini Fraksi Golkar di DPR tak bisa mewujudkan cita-citanya untuk mewujudkan perubahan. "Arus gerakan restorasi dan perubahan yang dibawa Surya Paloh lebih mengena dan memanggil jiwa saya untuk berperan di dalamnya," kata Enggar.
Sebelum bergabung dengan Partai NasDem, Enggar merupakan salah satu deklarator organisasi masyarakat NasDem. Saat itu dia masih memilih bergabung dengan Golkar. Namun belakangan, ia berubah pikiran. "Saya yakin NasDem lebih mampu berbuat untuk perubahan, dan saya yakin bisa memberikan kontribusi lebih besar bila bersama NasDem,".
Tak hanya Enggar, pengacara kondang OC Kaligis menyatakan bergabung dengan Partai NasDem. Selain itu, sejumlah mantan aktivis 1998 juga menyatakan diri bergabung dengan NasDem, di antaranya Ulung Rusman dan Benny Wijaya.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN
1 hari lalu
Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.
Baca SelengkapnyaKoalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi
1 hari lalu
Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.
Baca SelengkapnyaMendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol
3 hari lalu
Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.
Baca SelengkapnyaBamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik
28 hari lalu
Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.
Baca SelengkapnyaPilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya
28 hari lalu
Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi
34 hari lalu
LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.
Baca Selengkapnya8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?
36 hari lalu
PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?
Baca SelengkapnyaDaftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan
37 hari lalu
Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaMK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu
37 hari lalu
Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,
Baca SelengkapnyaMK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima
38 hari lalu
Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.
Baca Selengkapnya