TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerakan Indonesia Raya mengingatkan Komisi Pemilihan Umum untuk segera membenahi daftar pemilih tetap (DPT). Gerindra enggan kesalahan dan kecurangan DPT pada Pemilu 2009 kembali terulang pada 2014.
“DPT yang kacau sangat rawan kecurangan. DPT bermasalah juga mengurangi hak konstitusi rakyat,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon melalui siaran persnya, Kamis, 24 Januari 2013.
Menurut Fadli, keseriusan KPU dalam menetapkan DPT sangat diperlukan untuk menghindari korupsi terhadap suara rakyat. Tugas penyusunan DPT menjadi semakin berat karena hingga kini Kementerian Dalam Negeri belum merampungkan pembuatan KTP elektronik.
Fadli menduga kerawanan masalah DPT bisa disebabkan perbedaan basis data. Kemendagri sebelumnya menyatakan menggunakan e-KTP sedang KPU dimungkinkan menggunakan DPT Pemilu 2009. “DPT harus disinkronkan, basis penentuan DPT tak boleh berdasarkan data kependudukan yang sudah rusak.”
Pada Pemilu 2009, Fadli mengatakan terdapat permasalahan besar dalam DPT. Berdasarkan data Gerindra, hampir 7 juta pemilih fiktif ada dalam DPT. Kesalahan itu misalnya adanya pemilih ganda, masuknya pemilih di bawah umur, dan tercatatnya warga yang sudah meninggal dalam DPT. Pada pilkada DKI Jakarta, Gerindra menemukan 21 ribu pemilih siluman ganda.
Menurut Fadli, terciptanya pemilu yang jujur dan adil harus dimulai dari penyusunan daftar pemilih yang benar. “DPT akurat, kualitas pemilu pun akan baik. DPT tak boleh keliru," kata dia. Dia meminta KPU segera melakukan langkah-langkah pencegahan kesalahan dalam memasukkan data pemilih.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa
6 jam lalu
Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan
42 hari lalu
Ketujuh PPLN Kuala Lumpur itu terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja memalsukan data dan daftar pemilih.
Baca SelengkapnyaMasduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data
42 hari lalu
Masduki eks PPLN Kuala Lumpur mengaku tidak mempunyai bukti dan informasi yang bisa menyatakan adanya keterlibatan parpol pemenang
Baca SelengkapnyaPenasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan
43 hari lalu
Dalam pleidoinya, 7 anggota nonaktif PPLN Kuala Lumpur minta nama baik mereka direhabilitasi.
Baca SelengkapnyaKepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara
44 hari lalu
Kepala Sekretariat mengatakan anggota PPLN Kuala Lumpur kerap tak siap dalam menyiapkan agenda penting berhubungan dengan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta
44 hari lalu
Ketua Partai Nasdem Malaysia memilih hadir secara langsung di sidang agar ia bisa leluasa menjelaskan duduk perkara pemalsuan data pemilih.
Baca SelengkapnyaSidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat
44 hari lalu
Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur menjadi saksi dalam sidang dugaan pemalsuan data pemilih Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSidang 7 Terdakwa PPLN Kuala Lumpur, Komisioner KPU Betty Epsilon Jadi Saksi
45 hari lalu
Perwakilan partai politik melobi anggota PPLN Kuala Lumpur, kecuali Masduki yang telah mengundurkan diri, untuk menambah metode Kotak Suara Keliling.
Baca SelengkapnyaKlaim Dakwaan Janggal, Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki: Ada Skenario Menyalahkan Saya
47 hari lalu
Masduki Khamdan Muchamad menyebut dirinya sudah mundur sebagai PPLN Kuala Lumpur sebelum penetapan DPT Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPengacara Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Sebut Dakwaan Jaksa Janggal dan Tak Relevan
47 hari lalu
Pengacara menilai Masduki Khamdan tidak seharusnya terseret perkara pidana pemilu karena sudah mundur dari PPLN Kuala Lumpur sebelum penetapan DPT
Baca Selengkapnya