TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Harry Tanoesoedibjo menyatakan tidak akan memprovokasi pengurus lain untuk hengkang dari partai. “Saya tidak mau memperkeruh dan memprovokasi,” kata Harry Tanoe saat mengumumkan pengunduran dirinya dari NasDem di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin, 21 Januari 2013.
Menurut Harry, langkahnya mundur dari partai merupakan keputusan pribadi. Ia berjanji tidak akan memaksakan kehendak kepada kader lain mengikuti jejaknya. “Sudut pandang mereka bisa saja lain,” kata dia.
Harry belum bersedia menjelaskan langkah yang akan diambil setelah ini. Tetapi dia menegaskan ada tiga alternatif yang bisa diambil, yakni membentuk organisasi kemasyarakatan, membuat partai baru, atau bergabung dengan partai peserta pemilu. “Tetapi saya belum memastikan apa pun,” ujarnya.
Penegasan serupa juga disampaikan oleh eks Sekretaris Jenderal Partai NasDem Ahmad Rofiq. Dia sudah mendengar ada sejumlah pengurus dan pengurus daerah yang akan mengundurkan diri. “Tapi kami tidak mau ngomporin,” kata dia.
Hari ini, empat pengurus Partai NasDem secara resmi mundur. Mereka adalah Harry Tanoe, Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Wakil Sekretaris Jenderal Saiful Haq, dan Ketua Bidang Intenal Endang Tirtana.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi
11 hari lalu
Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem
48 hari lalu
JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.
Baca SelengkapnyaIstilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?
49 hari lalu
Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.
Baca SelengkapnyaKetua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK
50 hari lalu
Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaNasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket
7 Maret 2024
Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.
Baca SelengkapnyaDinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu
26 Februari 2024
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.
Baca SelengkapnyaPrediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024
22 Februari 2024
Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.
Baca SelengkapnyaHUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927
10 Januari 2024
HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah
23 November 2023
Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik
7 Oktober 2023
Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.
Baca Selengkapnya