Mahfud Didukung Jadi Capres Alternatif  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 21 Januari 2013 16:13 WIB

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Sleman - Rektor Universitas Islam Indonesia, Edy Suandi Hamid, mengatakan kampusnya mendorong munculnya calon presiden alternatif yang berintegritas dan berkualitas sebagai pimpinan bangsa. “Kalau ada alumni UII yang memenuhi persyaratan sebagai pemimpin masa depan, otomatis harus kami dukung,” kata Edy dalam perayaan hari jadi Universitas Islam Indonesia ke-70 di Sleman, Yogyakarta, Senin, 21 Januari 2013.

Edy mendukung Mahfud, yang kini Ketua Mahkamah Konstitusi, untuk mencalonkan diri pada pemilihan presiden nanti. Mahfud merupakan Ketua Ikatan Keluarga Alumni UII. Ia menghadiri acara bertajuk "Dialog Kepemimpinan: Kontribusi UII dalam Menyiapkan Pemimpin Bangsa."

Edy mengatakan pencalonan tokoh dari luar partai, seperti Mahfud, membuat masyarakat memiliki peluang memilih calon alternatif. Walaupun kebanyakan sejumlah calon dari kalangan intelektual yang memberi harapan perbaikan justru memiliki tingkat elektabilitas dan aksetabilitas yang rendah.

Akademikus harus turun gunung dan memperkenalkan calon-calon alternatif kepada publik,” kata Edy. “Popularitas calon di mata pemilih bisa diciptakan dengan desain strategi khusus. Beda dengan integritas dan kapabilitas yang susah dicari.”

Dukungan terhadap Mahfud mengemuka setelah peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi, yang menjadi pembicara, memaparkan hasil penelitiannya. Burhanudin mengatakan survei LSI dengan responden tokoh masyarakat, intelektual, LSM, organisasi kemasyarakatan menempatkan Mahfud sebagai calon presiden dengan ekspektasi tertinggi. “Ada 24 nama yang kami survei. Mahfud yang pertama,” kata dia.

Burhanudin mengatakan survei itu mengukur kepercayaan masyarakat terhadap sejumlah tokoh yang sering dikutip oleh media di semua provinsi. Setelah Mahfud, ada nama Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, dan Sri Mulyani. “Survei dengan responden publik biasa berbeda,” ujar dia.

Dia mengatakan hasil survei biasanya malah menempatkan tokoh seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Wiranto, Abu Rizal Bakrie, dan sejumlah tokoh partai lain di tempat teratas. Burhanudin menyimpulkan mereka memiliki popularitas tinggi, tetapi tak dipercaya oleh mayoritas responden intelek.

“Kesimpulannya, kalangan intelektual harus berusaha membuat nama-nama calon berkualitas dari luar partai agar dikenal publik sehingga rakyat punya pilihan alternatif pada pemilihan presiden 2014,” ujar dia.

Menurut Burhan, cara ini menjadi satu-satunya pilihan intelektual kampus. Alasannya calon presiden harus diusung partai politik yang selama ini lebih percaya pada popularitas. “Demokrasi Indonesia masih lemah. Warga negara harus mengambil inisiatif untuk mendekte partai,” ujar dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

3 jam lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

3 jam lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

5 jam lalu

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

Mantan Cawapres 03 Mahfud Md kembali ke dunia pendidikan tinggi sebagai pakar hukum tata negara setelah kontestasi Pilpres 2024 selesai.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

4 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

4 hari lalu

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

Hasto Kristiyanto dan Ahmad Basarah menyatakan bahwa PDIP siap menjadi oposisi sesuai arahan ketua partai. Bagaimana sikap PDIP ke depannya?

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Pertama dalam Sejarah Sidang Sengketa Pilpres Ada Dissenting Opinion, Apa Artinya?

6 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Pertama dalam Sejarah Sidang Sengketa Pilpres Ada Dissenting Opinion, Apa Artinya?

Mantan Ketua MK yang jga cawapres 03 Mahfud Md menyatakan untuk pertama kalinya dalam putusan PHPU atau sengketa pilpres ada dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Sampai di Sini Ganjar dan Mahfud Md, Lika-liku Keduanya dalam Kontestasi Pilpres 2024

7 hari lalu

Sampai di Sini Ganjar dan Mahfud Md, Lika-liku Keduanya dalam Kontestasi Pilpres 2024

Ganjar Pranowo menyebut perjalanannya bersama Mahfud MD di Pilpres 2024 telah berakhir usai putusan MK soal sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dissenting Opinion 3 Hakim MK Dipuji Ganjar, Mahfud Md, dan PDIP

7 hari lalu

Dissenting Opinion 3 Hakim MK Dipuji Ganjar, Mahfud Md, dan PDIP

Ada 3 hakim MK yang mengajukan dissenting opinion atau pendapat berbeda dalam sidang sengketa pilpres Senin kemarin.

Baca Selengkapnya

Terima Putusan MK, Mahfud Md Beri Selamat ke Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Terima Putusan MK, Mahfud Md Beri Selamat ke Prabowo-Gibran

Mahfud Md juga mengajak semua elemen masyarakat mampu menerima putusan MK ini secara sportif.

Baca Selengkapnya