TEMPO.CO, Jakarta - Banjir di Jakarta hari ini juga mampir ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi yang terletak di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, mengatakan kantornya sejak pagi tergenang air. (Foto: Kantor KPK bocor).
Genangan setinggi kira-kira selutut orang dewasa memenuhi area parkir dan rumah tahanan yang terletak di basement. "Air masuk sampai ruang bawah tanah. Di sana terdapat rumah tahanan," katanya kepada Tempo, Kamis, 17 Januari 2013.
Priharsa mengatakan, para tahanan yang menghuni ruang bawah tanah itu untuk sementara diungsikan ke lantai atas. Salah satu tahanan di situ adalah mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom.
Menurut Priharsa, hujan yang menghantam Jakarta sejak malam hingga pagi ini membuat kali di belakang gedung KPK meluap dan airnya memasuki ruang bawah tanah. Berdasarkan laporan yang diterimanya, air mulai masuk kawasan gedung KPK sejak pukul 08.00 pagi. "Begitu masuk situ, kami mengambil langkah antisipasi untuk memindahkan tahanan," katanya.
Sampai saat ini, air masih menggenangi KPK. Namun, menurut dia, belum ada laporan kerusakan gedung atau rusaknya dokumen berharga di KPK. Aktivitas Komisi Pemberantasan Korupsi pun dipastikan terus berjalan. "Sejumlah pegawai sudah masuk kerja, belum ada perintah untuk menghentikan kegiatan pemberantasan korupsi," ujarnya.
FEBRIYAN
Berita terkait
Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan
1 hari lalu
Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah
Baca SelengkapnyaDugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan
1 hari lalu
Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.
Baca SelengkapnyaIM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik
2 hari lalu
Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
2 hari lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
2 hari lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
2 hari lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
2 hari lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
2 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaTak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan
3 hari lalu
Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.
Baca Selengkapnya