TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Hudah, tenaga kerja wanita Indonesia asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, nekat lari dari rumah majikannya di daerah Kuala Lipis, Negara Bagian Pahang, Malaysia, karena tak tahan sering dipukul dan dimarahi.
Dengan diantar tetangga majikan, Hudah pun kabur menuju kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia. Kepada Tempo yang menemuinya di kantor KBRI Kuala Lumpur, Selasa, 15 Januari 2013, Hudah menuturkan, sejak pertama kali bekerja, ia selalu menjadi sasaran kemarahan majikannya. Di Malaysia, Hudah bekerja mulai pukul 06.00-22.00. Bahkan, tak jarang hingga pukul 24.00. "Masakan kurang cocok, saya dimarahi. Anaknya menangis, saya juga yang dimarahi."
"Semua tugas di rumah saya kerjakan, mulai bersih-bersih, memasak, mencuci, dan menyetrika, hingga memandikan dan menyuapi anak-anak," ujarnya. "Salah meletakkan barang di lemari es, saya dipukul," kata dia seraya menunjukkan pipinya yang menjadi sasaran majikan perempuannya.
Lebih miris lagi, selama 10 bulan bekerja, Hudah tak pernah satu sen pun menerima gaji. Empat bulan pertama, pernah dia menerima 500 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 1,5 juta. "Tapi, diminta lagi sama majikan, katanya mau dipegang dulu biar tak hilang," tutur Hudah. Sayang, saban ia menanyakan gaji atau uang yang katanya disimpankan, ia hanya mendapatkan amarah.
Tak tahan dengan perlakuan sang majikan, Hudah lari ke rumah tetangganya, seorang warga negara Indonesia, yang selanjutnya mengantarkannya ke KBRI. "Saya ingin pulang saja. Saya sudah tak kuat di sini," ucap Hudah mengakhiri penjelasannya.
MASRUR (KUALA LUMPUR)
Berita terkait
Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya
17 hari lalu
Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.
Baca SelengkapnyaDepartemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen
19 Februari 2024
Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI
2 Februari 2024
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.
Baca SelengkapnyaMigrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru
2 Februari 2024
Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker
25 Januari 2024
Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaPekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini
19 Januari 2024
Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong
Baca SelengkapnyaMahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal
9 Desember 2023
Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.
Baca Selengkapnya2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC
28 November 2023
CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.
Baca SelengkapnyaJadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia
24 November 2023
Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal
11 November 2023
Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.
Baca Selengkapnya