Kampanye TV Dibatasi, Nasdem Bersiasat  

Jumat, 11 Januari 2013 17:36 WIB

(ki-ka) Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Harry Tanoesudibjo, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Ketua Dewan Pembina Ormas Nasdem Surya Paloh saat menghaduru acara "Apel Besar Baret Garda Pemuda Ormas Nasional Demokrat" yang berlangsung di pelataran Tugu Monas, Jakarta, Minggu (03/06). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Nasional Demokrat (NasDem) telah menyiapkan siasat untuk menghadapi pembatasan kampanye di televisi. Sekretaris Jenderal NasDem Ahmad Rofiq mengatakan partainya sudah mempersiapkan iklan di televisi yang berisi simbol-simbol partai, tapi tak mengajak publik untuk memilih NasDem.

"Yang disebut kampanye itu kan harus memenuhi tiga unsur. Ada penyampaian visi-misi, ada mengajak, dan ada tanda gambar," kata Rofiq saat ditemui di KPU, Jumat, 11 Januari 2013. "Kalau hanya ada gambar partai saja, belum bisa disebut kampanye," ujarnya.

KPU hari ini mempersilakan 10 partai peserta Pemilu 2014 untuk mulai berkampanye. Hanya saja, KPU melarang semua kampanye yang menggunakan stiker, melarang rapat terbuka dengan ribuan massa, dan melarang partai beriklan di televisi. Semua iklan dan kampanye terbuka baru boleh dilakukan tiga pekan sebelum 9 April 2014.

Partai NasDem adalah satu-satunya partai baru yang lolos jadi peserta pemilu. Partai ini didukung oleh taipan televisi Metro TV, Surya Paloh, dan pemilik kerajaan media MNC, Harry Tanoesoedibjo.

Sekjen Nasdem Rofiq mengakui adanya dukungan dari media milik petinggi Nasdem memberikan keuntungan untuk partainya. Namun, dia yakin tak akan menghadapi masalah jika partainya tetap beriklan di televisi.

Dihubungi terpisah, anggota KPU Hadar Nafis Gumay meminta Nasdem memikirkan kembali siasatnya. "Ada satu unsur saja sudah kami nilai sebagai kampanye. Misalnya ada iklan dengan simbol-simbol partai," katanya. Dia masih memberi toleransi jika ada pemimpin partai yang memberikan ucapan selamat hari raya via televisi. "Itu wilayah abu-abu memang," katanya.

ANANDA BADUDU

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

23 jam lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

37 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

39 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

39 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

51 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya