DPR Serang Balik Pemerintah Ihwal Serapan Anggaran

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 28 Desember 2012 11:36 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq menilai evaluasi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Presiden serta Dewan Pertimbangan Presiden aneh. Mahfudz menilai, pemerintah seharusnya tidak menyalahakan DPR atas rendahnya serapan anggaran.

"Padahal, DPR membahas anggaran sesuai waktu penyampaian nota keuangan," kata Mahfudz, Jumat, 28 Desember 2012. Dia mengaku heran mengapa pembahasan Dewan bersama Menteri Keuangan disalahkan atas minimnya serapan anggaran 2012.

Mahfudz menjelaskan, pembahasan anggaran dilakukan setelah penyampaikan Pagu Anggaran Sementera Kementerian dan Lembaga oleh Menteri Keuangan ke Badan Anggaran. Menurut dia, jika pemerintah merasa waktu yang tersedia untuk realisasi anggaran tinggal sedikit, "Seharusnya pemerintah menyesuaikan dengan rencana pembahasan ke DPR," ujarnya.

Namun, dia mengingatkan ada yang aneh dengan sikap pemerintah. Ketika Rancangan Anggaran dan Anggaran Perubahan sudah disahkan di paripurna, pemerintah justru memblokir dan membintangi beberapa pos anggaran. Dia mencontohkan pembintangan anggaran dana optimalisasi Kementerian Pertahanan sebesar Rp 678 miliar.

Dia menegaskan pembintangan ini aneh karena dilakukan atas arahan Sekretaris Kabinet. Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menyatakan, alasan pemblokiran karena ada surat aduan masyarakat ihwal adanya penggelembungan, tidak prioritas dan indikasi kongkalikong juga aneh. "Anggaran tersebut belum dilaksanakan," kata dia.

Dia menyatakan, pemblokiran tersebut aneh karena dilakukan secara sepihak. Bahkan, kata dia, Dewan hanya menerima surat pemberitahuan dari Direktur Jenderal Anggaran. Menurut dia, persoalan rendahnya serapan anggaran karena permasalahan ada di pemerintah. "Pemerintah tidak siap dengan satuan tiga," kata dia.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

14 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya