Itik Jawa Timur Ditolak, Peternak Menjerit  

Reporter

Rabu, 26 Desember 2012 17:42 WIB

TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Kediri - Dinas Peternakan Kabupaten Kediri menyatakan penjualan produk itik ke luar daerah macet total meskipun wabah flu burung semakin meluas. Padahal, hingga kini dana penanggulangan bencana yang dijanjikan pemerintah provinsi juga tak jelas kabarnya.

Kepala Subdinas Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri, Apriati Dwiwin, mengatakan hampir setiap hari dirinya menerima keluhan dari para peternak yang mengalami kerugian luar biasa. Produk itik mereka tak lagi laku dijual ke luar daerah. “Semua itik asal Jawa Timur tak laku lagi dijual,” kata Dwiwin kepada Tempo, Rabu, 26 Desember 2012.

Dwiwin mengatakan nasib para peternak itik di wilayahnya ini ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Di tengah upaya mereka menanggulangi wabah flu burung secara swadaya akibat keterbatasan dana pemerintah, kini bisnis tersebut terancam gulung tikar. Seluruh pengiriman itik ke luar daerah berhenti total akibat pemberitaan flu burung yang begitu gencar.

Para peternak ini, menurut Dwiwin, telah berjuang mati-matian menyelamatkan usahanya. Di tengah kasus kematian yang mendera ribuan ekor peliharaannya, mereka harus rela merogoh kocek untuk membeli desinfektan dan obat untuk melawan virus flu burung. Pembelian secara swadaya ini terpaksa dilakukan akibat tidak tersedianya desinfektan gratis dari pemerintah.

Janji Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk mengalokasikan dana penanggulangan bencana sebagai konsekuensi penerapan status luar biasa hingga kini tak jelas ujung pangkalnya. Akibatnya penanggulangan wabah flu burung ini diserahkan sepenuhnya kepada para peternak. Dinas Peternakan hanya bisa memberikan penyuluhan tentang standar penanganan flu burung, seperti sterilisasi kandang dan pekerja, penyemprotan desinfektan, hingga pembakaran bangkai unggas yang terinfeksi.

Imbauan pemerintah untuk memusnahkan itik yang terinfeksi tak dilakukan karena tidak adanya kompensasi/ganti rugi kepada peternak atas pemusnahan itu seperti pada kasus flu burung ayam beberapa waktu lalu. Akibatnya, para peternak hanya bisa mengisolasi dan memisahkan itik yang sakit meskipun hal itu jauh dari efektif.

Kondisi ini dibenarkan Tamaji, salah satu peternak itik di Desa Tegalan, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri yang merupakan daerah endemis serangan flu burung. Dia menyatakan usahanya hancur akibat penolakan itik asal Kediri. “Kami hanya bisa menjual untuk lokal saja,” katanya.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

6 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

7 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

12 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

12 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya