Usut Lahan Hambalang, KPK Periksa Adhyaksa Dault  

Reporter

Selasa, 18 Desember 2012 11:29 WIB

Adhyaksa Dault. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi terus menelusuri soal pengadaan lahan Hambalang. Hari ini, KPK memeriksa mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault.

Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Andi Alifian Mallarangeng. "Dipanggil sebagai saksi untuk tersangka AM," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Selasa, 18 Desember 2012.

Kemarin, KPK memeriksa sejumlah saksi dalam kaitan pengurusan lahan Hambalang. Mereka adalah Sekretaris Utama BPN Managam Manurung serta tiga orang pejabat BPN lainnya: Suharna, Bambang Eko, dan Binsar Simbolon.

Seharusnya, kemarin KPK juga memeriksa pemilik PT Buana Estate, Probosutedjo, sebagai pemilik hak guna usaha lahan seluas 7 hektare di Hambalang. Namun, adik tiri mantan Presiden Suharto itu tak hadir di KPK karena sakit.

Adhyaksa yang tiba di KPK sekitar pukul 10.15 mengatakan bahwa dirinya dipanggil terkait dengan apa yang sudah dilaksanakannya selama menjabat sebagai menteri periode 2004-2009. "Kemungkinan soal pengurusan tanah, ya," ujarnya saat tiba di KPK.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera yang beralih ke Partai Amanat Nasional ini mengakui, awalnya, sertifikat tanah Hambalang sudah bermasalah sejak dirinya menjabat pada 2004 lalu.

Karena itu, dia mengatakan, dirinya memerintahkan proyek yang sudah berjalan itu untuk dihentikan. Saat itu, menurut dia, Probosutedjo masih enggan melepaskan hak guna usaha lahan Hambalang miliknya.

"Pada saat saya menjabat, sudah ada bangunan masjid, dan tanah itu sudah dipagar. Saya tanya, ternyata suratnya tidak ada. Makanya saya bilang jangan ada pembangunan saat saya menjabat," katanya.

Meskipun surat tanah Hambalang belum selesai, Adhyaksa tetap menganggarkan Rp 125 miliar pada akhir masa jabatannya 2009. Menurut Adhyaksa, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika suatu hari pembangunan Hambalang akan dilanjutkan.

"Jadi gini, pasti suatu saat anggaran itu akan dikeluarkan. Jadi kami mengantisipasi saja. Mungkin menteri yang akan datang yang akan melaksanakan dengan anggaran Rp 125 miliar," katanya. Selain Joyo dan Adhyaksa, KPK juga memeriksa Swintang, staf Direktorat Pengaturan dan Pengadaan Tanah BPN, serta Yuliardi Asryad, staf Tata Usaha Kepala BPN.

FEBRIYAN

Berita terkait

KPK Setor Rp 59,2 Miliar Uang Pengganti dan Rampasan dari Eks Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin

4 jam lalu

KPK Setor Rp 59,2 Miliar Uang Pengganti dan Rampasan dari Eks Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin

KPK memastikan akan pro aktif untuk asset recovery agar pemasukan bagi kas negara. Termasuk kasus korupsi Dodi Reza Alex Noerdin.

Baca Selengkapnya

Putusan Sela PTUN Jakarta Perintahkan Dewas KPK Tunda Proses Etik Nurul Ghufron

6 jam lalu

Putusan Sela PTUN Jakarta Perintahkan Dewas KPK Tunda Proses Etik Nurul Ghufron

Nurul Ghufron menggugat Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal, Kepala Bea Cukai Purwakarta Bungkam saat Tinggalkan KPK

7 jam lalu

LHKPN Janggal, Kepala Bea Cukai Purwakarta Bungkam saat Tinggalkan KPK

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean bergegas meninggalkan Gedung KPK usai diperiksa dugaan kejanggalan dalam LHKPN-nya

Baca Selengkapnya

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

8 jam lalu

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

Kelompok sipil mengklaim bahwa pihak yang didorong untuk menjadi pansel KPK merupakan figur-figur yang memahami permasalahan pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

KPK Jawab Nota Keberatan Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Hari Ini

11 jam lalu

KPK Jawab Nota Keberatan Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Hari Ini

KPK membantah dakwaannya pada eks hakim agung Gazalba Saleh tidak jelas

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rumah Anak Buah Syahrul Yasin Limpo di Kota Pare-Pare

12 jam lalu

KPK Sita Rumah Anak Buah Syahrul Yasin Limpo di Kota Pare-Pare

KPK menyita rumah Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta di Pare-Pare

Baca Selengkapnya

Sidang Dugaan Pemerasan di Kementan oleh Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, KPK Hadirkan 7 Saksi

13 jam lalu

Sidang Dugaan Pemerasan di Kementan oleh Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, KPK Hadirkan 7 Saksi

KPK hadirkan tujuh pegawai Kementerian Pertanian untuk bersaksi dalam sidang dugaan pemerasan oleh Syahrul Yasin Limpo

Baca Selengkapnya

Soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?

14 jam lalu

Soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, mengaku tidak percaya namanya diduga masuk dalam daftar calon anggota Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Kembalikan Barang Sitaan, Ini Rinciannya

15 jam lalu

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Kembalikan Barang Sitaan, Ini Rinciannya

Sekjen DPR Indra Iskandar mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini

16 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini

KPK juga akan mengklarifikasi eks Kepala Bea Cukai Purwakarta itu soal kepemilikan saham sebuah perusahaan.

Baca Selengkapnya