Kepemilikan Media Disarankan Diatur dalam UU Pers

Reporter

Minggu, 16 Desember 2012 10:49 WIB

Mediaweek.co.uk

TEMPO.CO, Semarang - Adi Nugroho, Dosen Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro, mengatakan kepemilikan media massa di Indonesia perlu diatur dalam Undang-Undang Pers yang baru. Pengaturan itu diperlukan agar meja redaksi terbebas dari campur tangan pemilik media.

“Selama ini tidak ada sanksi bagi pemilik media yang intervensi dalam ruang-ruang redaksi,” kata Adi di Semarang, Sabtu, 15 Desember 2012.

Ia mengatakan, ratusan media yang ada di Indonesia dikuasai sekitar sembilan perusahaan induk media. Penumpukan kepemilikan pada segelintir orang dikhawatirkan bisa memonopoli informasi untuk masyarakat.

Adi prihatin dengan banyaknya media yang hanya digunakan untuk kepentingan politik atau bisnis kelompoknya saja. Padahal, kata dia, media itu menggunakan frekuensi publik sehingga harus bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik.

Peraturan itu, kata dia, hendaknya bisa masuk dalam amandemen Undang-Undang Nomor 40 tentang Pers. “Ini harus masuk dalam amandemen agar ada sanksi jelas bagi pemilik media yang berani intervensi ke dapur redaksi,” katanya.

Menurut Adi, amandemen Undang-Undang Pers sebaiknya dilakukan usai Pemilihan Umum 2014. Ia menilai, saat ini situasi politik nasional sedang tidak kondusif untuk melakukan amandemen undang-undang itu.

Adi mengatakan, ada sejumlah konsep yang harus dimasukkan dalam amandemen undang-undang itu. Di antaranya soal penguatan Dewan Pers, pembentukan ombudsman internal dan penguatan organisasi profesi jurnalis.

Menurut Adi, amandemen perlu dilakukan karena undang-undang yang ada saat ini sudah tidak aktual lagi. Terutama soal pengaturan sosial media dan media alternatif lain yang belum diatur dalam undang-undang ini. “Sekarang zamannya konvergensi, jadi harus diatur lebih luas lagi bukan sekadar media konvensional yang ada saat ini,” katanya.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

7 jam lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

58 hari lalu

Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

Komite Publisher Rights bertugas menyelesaikan sengketa antara perusahaan pers dan perusahaan platform digital.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

58 hari lalu

Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

Ninik mengatakan, Komite Publisher Rights penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

23 Februari 2024

Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan Perpres Publisher Rights mesti diterapkan dengan prinsip keadilan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers

23 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers

Pemerintah bakal mengatur hubungan kerja sama platform digital dengan perusahaan pers setelah Presiden Jokowi meneken Perpres Publisher Rights.

Baca Selengkapnya

Perpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media

22 Februari 2024

Perpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media

Meta menanggapi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?

22 Februari 2024

Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?

Jokowi teken Perpres No. 32 tahun 2024 mengatur Platform Digital dalam mendukung industri jurnalisme berkualitas. Apakah mempengaruhi kebebasan pers?

Baca Selengkapnya

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

21 Februari 2024

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

Perpres Publisher Rights dinilai membuka ruang bagi model bisnis baru di luar model bisnis yang mengandalkan impresi atau pencapaian traffic.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?

21 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?

AMSI optimistis Perpres Publisher Rights akan membuka jalan bagi negosiasi bisnis yang setara antara platform digital dan penerbit media digital.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

21 Februari 2024

Media Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

Jokowi mengatakan semangat awal dari Peraturan Presiden tentang Publisher Rights adalah ingin membentuk jurnalisme berkualitas.

Baca Selengkapnya