Mantan Presiden, BJ Habibie, memberikan sambutan pada acara Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17, di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, (10/8). Menurut Habibie Indonesia mampu berdiri sejajar dengan bangsa lain di dunia khususnya bidang teknologi. ANTARA/Agus Bebeng
TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Menteri Penerangan Zainuddin Maidin menegaskan tulisannya di harian Utusan Malaysia dimaksudkan memberi pemahaman kepada rakyat Indonesia tentang formula yang telah disepakati oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak dan mantan presiden Soeharto untuk menjaga hubungan baik kedua negara.
"Formula itu adalah untuk tidak mencampuri urusan politik dan dasar negara masing-masing dan saling hormat menghormati antara satu sama lain," tulis mantan pimpinan redaksi Utusan Malaysia ini dalam blog pribadinya, Kamis 13 Desember 2012. Baca juga: Hina Habibie, Mengapa Eks Menteri Malaysia Ogah Minta Maaf?.
Namun, menurut Zainuddin, setelah masuk ke era euphoria demokrasi, ada pemimpin Indonesia dan juga rakyatnya yang merasa perlu untuk mengajar demokrasi kepada rakyat Malaysia. "Dalam semangat inilah dilakukan kunjungan oleh Mantan Presiden Indonesia Habibie dan sebelumnya Pak Gus Dur kepada seorang musuh utama Tun Dr. Mahathir dan Datuk Seri Najib, (Anwar Ibrahim) seorang pejuang pluraslisme agama, agen Yahudi dan juga pelaku homosexual."
Perbuatan ini, tulis Zainuddin, sangatlah melukakan hati rakyat Malaysia serta tidak menghormati kepimpinan negara Malaysia yang sah; kedudukan Perdana Menteri Datuk Seri Datuk Seri Najib dan terutama sekali Mantan Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir yang dihormati dunia termasuk rakyat Indonesia.
Zainuddin menambahkan, rakyat Indonesia berada dalam eupohoria demokrasi setelah keluar dari penindasan politik sekian lama, sedangkan Malaysia telah mengamalkan Manchester demokrasi sejak merdeka yang diakui dunia. "Dan kegairahan euphoria demokrasi Indonesia ini seingga ke peringkat sebagian pihak di Indonesia terutama Gus Dur dan Habibie memandang kecil demokrasi Malaysia dan mau mengajar demokrasi kepada kami."
"Ajaran ini mungkin mudah untuk diterima oleh Anwar Ibrahim yang sejak zaman bangku kuliah menderita rendah diri dan merasakan Malaysia serba kekurangan dan kerana itulah Anwar mengimpor formula "demokrasi demonstrasi" ke Malaysia."
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki
2 hari lalu
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki
Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?
50 hari lalu
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?
Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.