Puluhan imigran gelap asal Myanmar dievakuasi ke Kupang menggunakan kapal fery Ille Mandiri. TEMPO/Yohanes Seo
TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 75 imigran gelap asal Myanmar, dan tiga wanita asal Indonesia akhirnya di evakuasi Kepolisian Rote Ndao ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka tiba di Pelabuhan Bolok, Kupang, Kamis, 13 Desember 2012 sekitar pukul 18.00 Wita.
Puluhan imigran itu dievakuasi menggunakan kapal Fery milik Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Ille Mandiri. Para imigran itu ditampung di dek kapal itu, mereka pun diturunkan dari kapal itu paling terakhir.
Mereka kemudian diangkut menggunakan empat bus antarkota dalam provinsi menuju ke Rumah Detensi Imigrasi Kupang. "Akan kami serahkan ke imigrasi yang selanjutnya akan diamankan di Rudenim Kupang," kata Kapolres Rote Ndao, Ajun Komisaris Besar Hidayat.
Para imigran ini diamankan aparat TNI penjaga Pulau terluar di Ndana, setelah kapal yang mereka tumpangi pecah dihantam gelombang tinggi. Mereka lalu terdampar di pulau tersebut dan diamankan aparat TNI.
Puluhan imigran yang diamankan itu yakni 72 imigran asal Myanmar, tiga wanita asal Indonesia dan dua orang Anak Buah Kapal (ABK). "Yang dikirim ke Kupang hanya 75 orang, sedangkan dua ABK akan di proses di Polres Rote Ndao," katanya.
Puluhan imigran gelap ini, katanya, diberangkatkan dari Kendari menuju Australia, namun sempat transit di Maumere, Sikka, sebelumnya akhirnya terdampar di Pulau Ndana.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kupang, Tatok mengatakan para imigran ini akan ditampung di Rudenim Kupang.