TEMPO.CO, Bangkalan -- Unjuk rasa ratusan pendukung pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bangkalan KH Imam Buchori-Zainal Alim di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Bangkalan berlangsung ricuh. Massa dan polisi saling dorong dan cekcok mulut.
Kericuhan ini dipicu oleh upaya masa membuka pagar kawat berduri yang mengelilingi bagian depan kantor KPU. Massa hendak masuk ke kantor KPU untuk mengecek apakah logistik pilkada masih ada atau sudah dikeluarkan secara diam-diam. "Polisi melanggar kesepakatan bahwa tidak ada yang boleh masuk kantor KPU. Tadi pagi ada dua petugas KPU diperbolehkan masuk," kata koordinator massa Imam Zain, Mahmudi, dalam orasinya, Minggu, 9 Desember 2012.
Pembukaan pagar kawat berduri itu disikapi polisi dengan mengerahkan pasukan tameng. Aksi dorong pun tak terhindarkan. Beruntung, para pemuka massa dan komandan polisi berhasil menenangkan kedua pihak sehingga kericuhan tidak meluas. "Kembalikan tali pagar kawat," kata polisi.
Dalam situasi tegang tersebut, seorang warga yang menenteng kamera digital nyaris diamuk massa karena diduga pendukung Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron. Beruntung, orang tersebut segera diamankan oleh polisi. "Dia teriak, warga Bangkalan mendukung Fuad," kata Yakqub dari massa Imam Zain.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di kantor KPU berangsur tenang. Polisi sudah menarik pasukannya ke rumah dinas Wakil Kepala Kepolisian Resor Bangkalan. Adapun massa Imam Zain kembali berkumpul di bawah tenda di seberang jalan kantor KPU Bangkalan.