Masyarakat Garut berdemo memprotes bupati Aceng Fikri yang melakukan pernikahan siri selama 4 hari dan kemudian menceraikan an Fany Octora di Garut (4/11). TEMPO/Sigit Zulmunir
TEMPO.CO , Kuningan, Jawa Barat: Ternyata Pengurus DPP Partai Golkar sudah hampir memecat Bupati Garut Aceng H.M. Fikri karena kasus pemukulan Ketua PK Banjarwangi pada 24 Februari 2012 lalu. Namun, saat itu DPP Partai Golkar masih mempertimbangkan. Tapi setelah kasus perceraian Aceng Fikri dengan Fany Octora yang dianggap memalukan, akhirnya Aceng Fikri dipecat dari Partai.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal bakrie, usai ceramah motivasi di SMAN 1 Kuningan, Rabu sore, 6 Desember 2012. "Sebelumnya, dia (Aceng) memang hampir dipecat karena kasus pemukulan kader Golkar. Setelah kasus perceraian ini, dengan tegas dia dipecat dari Partai," ujar Aburizal. Menurut dia, kader yang memalukan partai tidak bisa ditolerir lagi.
Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Irianto MS Syafiuddin, membenarkan hal itu. Menurut dia, sebenarnya DPD Golkar sudah tidak mengakui Aceng Fikri sebagai kader Golkar di Garut sejak kasus pemukulan terhadap Ketua PK Banjarwangi Garut saat Musdalub 24 Februari lalu, setelah kasus pemukulan ini menyebabkan Musdalub menjadi kisruh.
Bahkan saat itu Irianto telah mengusulkan pemecatan terhadap Aceng ke DPP Partai Golkar, namun belum ada keputusan. Dia bersyukur setelah kasus perceraian yang memalukan, akhirnya secara tegas DPP Partai Golkar memutuskan Aceng dipecat. "Sangat tidak etis, dia sudah tidak menghargai manusia karena main kawin cerai seenaknya," kata Irianto yang dikenal dengan panggilan Yance.