TEMPO Interaktif,
Kediri: Capres Partai Golkar Jenderal Purnawirawan Wiranto berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Sabtu (3/7). Sayangnya, sesepuh dan pengasuh Lirboyo KH Achmad Idris Marzuki tidak bersedia menemuinya, meskipun dua hari sebelumnya Letjend Purnawirawan Suaidi Marasabessy, Direktur Strategi tim sukses Wiranto, telah melakukan pendekatan ke Lirboyo melalui dua pengasuh lain, KH Imam Yahya Makhrus dan KH Anwar Mansyur. Ini berarti pernyataan KH Idris Marzuki yang menyatakaan bahwa dia tidak akan menemui Wiranto jika berkunjung ke Lirboyo benar-benar dibuktikannya. Dari pantauan
Tempo News Room, Wiranto didampingi Alwi Shihab dan Machfud MD beserta rombongan memasukikomplek Lirboyo sekitar pukul 12.00 WIB dengan menaikidua mobil Mercedes Benz jenis wagon warna hijau mudabernomor polisi B 7198 RS dan B 7309 ZZ milik perusahaanrokok PT Gudang Garam. Sebelum ke Lirboyo, setelah turun dari helikopter di landasan milik PT Gudang Garam, rombongan lebih dulu menuju Ponpes Al Falah, Mojo, Kediri asuhan KH Nurul Huda Djazuli.Setiba di Lirboyo, Wiranto disambut KH Imam YahyaMakhrus, KH Ato'illah Makhrus dan KH Abdul Hamid(Ketua Dewan Syuro PKB Kota Kediri), Gus Soleh(pengasuh Ponpes Salafiah, Kediri) dan sejumlahperwakilan santri Lirboyo. Pertemuan terbukaberlangsung di lantai dua masjid Pusaka Lirboyo yangberada persis di sebelah kiri kediaman KH IdrisMarzuki. Namun, KH Idris Marzuki sama sekali tidaktampak ikut menemui Wiranto. Menurut kerabat Lirboyo,ulama yang akrab disapa Mbah Idris itu sedang pergi keBlitar kemudian ke Jember.Dalam pertemuan yang berlangsung sangat cair dan penuhguyonan itu, Wiranto menyatakan kedatangannya bukan untuk berkampanye. Dia mengaku tak akan ngomong visi-misi karena sudah diomongkan kemana-mana. "Di masa tenang ini, dari pada
klontang-klantung, yalebih baik main ke sedulur di Lirboyo. Saya ingincurhat dan sampaikan uneg-uneg, bagaimana kita bisamewarisi negeri ini, untuk melindungi negara. Pesanpara pendiri negeri ini sangat jelas namunpelaksanaannya gak jelas. Hasilnya lebih gak jelaslagi," kata Wiranto disambut tawa para pengasuh dansantri Lirboyo.Ketika seorang santri bertanya tentang hubunganpesantren dan politisi serta hubungan pesantren danmiliter, Wiranto menyatakan selama ini ada dikotomisipil militer dan selalu diadu. Menurutnya,sebenarnya militer itu merupakan bagian tak terpisahdari sebuah model atau sistem, sehingga tidak perludicurigai militer kembali berpolitik. "Kalau mantan militer itu sesungguhnya sama dengan mantan pegawai pajak atau mantan pegawai yang lain. Memang terkadang, mantan militer itu dicap sebagai militer sampai mati," kata Wiranto yang lagi-lagi disambut tawa karena cara berbicaranya yang cenderung membanyol.Usai pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam,kepada
Tempo News Room, Wiranto menyatakan kunjungannya sama sekali tak menyinggung soal politik terkait pencalonannya sebagai presiden. Menurutnya, adakampanye atau tidak, ada pemilu atau tidak, silaturahmi harus tetap jalan. "Kalau mengharap dukungan, iya dong. Saya sangat berharap dukungan Lirboyo. Dukungan itu mutlak perlu, namanya juga kompetisi. Tapi cara mencari dukungan harus baik dan jujur. Yang jelas saya optimis Lirboyo akan mendukung saya," kata Wiranto.Tentang ketidakhadiran KH Idris Marzuki dalammenyambut kedatangannya ke Lirboyo, Wiranto mengakutidak kecewa. Menurutnya, dia mengaku sudah bertemu ditempat lain. Kapan dan dimana? "Ya beberapa bulanlalu di Lirboyo sini. Untuk sekarang memang belumterwujud (bertemu KH Idris Marzuki)," kata Wirantosembari tersenyum. Pertemuan yang dimaksud adalah saat dia bertemu KHIdris Marzuki bersama 25 kiai secara tertutup dikediaman KH Idris Marzuki, di Pondok PesantrenLirboyo, Kediri, Kamis 11 Maret 2004 lalu, ketika PKBmenunggu kepastian dari KPU soal pencalonan Abdurrahman Wahid sebagai capres PKB.Tentang keputusan PKS mendukung Amien Rais, menurutnya juga tidak masalah, pasalnya PKS di daerah banyak yang mendukungnya. "Saya tidak hafal PKS daerah mana yang mendukung saya. Memang di level atas PKS ada keputusan seperti itu (mendukung Amien Rais). Namun saya kira di bawah ada keleluasaan," kata Wiranto.Usai ke Lirboyo, Wiranto melanjutkan kunjungansilaturahmi ke kediaman KH Anwar Iskandar atau Gus War(Ketua Dewan Syuro PKB Jawa Timur) di PonpesAssa'idiyyah, Jamsaren, Kota Kediri. Selama satu jam,Wiranto diterima Gus War serta sejumlah ulama lokalKediri. Menurut Gus War, kedatangan Wiranto ke para ulama diKediri adalah untuk minta doa restu dan bersilaturahmi agar di masa tenang ini hatinya benar-benar tenang dan tercapai apa yang diinginkannya. "Ikhtiar lahiriah telah dilakukan Pak Wiranto di masa kampanye. Di masa tenang beliau berikhtiar secara batiniah melalui silaturahmi dan mohon doa restu ke para ulama. Tadi dia berjanji akan tegakkan hukum, berantas korupsi, menegakkan kebebasan pers dan melestarikan nilai Islam ahli sunnah wal jamaah," kata Gus War.
Dwidjo U. Maksum - Tempo News Room