OPM Akui Papua Masih Milik Indonesia  

Reporter

Sabtu, 1 Desember 2012 11:15 WIB

Lambert Pekikir, pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM). TEMPO/Jerry Omona

TEMPO.CO, Jayapura - Koordinator Umum Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM), Lambert Pekikir, menegaskan bahwa perjuangan untuk memerdekakan Papua sebagai negara sendiri tidak bisa dipaksakan melalui aksi kekerasan.

Lambert mengatakan bahwa Papua hingga kini masih menjadi milik Indonesia sampai waktunya melepaskan diri. ”Itu harus diakui. Kita tidak bisa bikin apa-apa. Karena Papua masih berada di dalam wilayah Indonesia, maka pendekatan yang dilakukan harus lebih terarah,” ujarnya, Sabtu, 1 Desember 2012.

Menurut Lambert, aksi kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Persoalan Papua hanya dapat diselesaikan melalui perundingan internasional. Harus ada perubahan atas resolusi 2504 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketika Papua diserahkan kepada Indonesia. ”Untuk itu, ruang demokrasi harus dibuka. Pemerintah Indonesia tak punya pilihan lain dan penting melihat Papua bukan sebagai bagian dari NKRI,” katanya.

Berkaitan dengan peringatan lahirnya Papua Barat, kata Lambert, markas pusat OPM hanya menggelar ibadah dan penaikan bendera Bintang Kejora. ”Tidak ada kegiatan lain-lain, kami hanya ibadah syukur. Tidak ada penembakan,” ucapnya.

Lambert juga meminta aparat keamanan Indonesia untuk tidak mengintimidasi warga. Apalagi hingga menangkap tokoh-tokoh atau aktivis Papua yang menyuarakan referendum. ”Jangan sekali-kali intimidasi warga, mereka tidak salah. Kalau mau menyelesaikan masalah, hadapi kami saja,” tuturnya.

Kelompok OPM pimpinan Lamber bermarkas di Waris, Kabupaten Keerom. Kelompok ini beranggotakan ratusan orang. Mereka juga memiliki puluhan senjata api. “Kita minta Indonesia jaga rakyat kami. Kalau waktunya tiba, kita akan sangat berterima kasih pada Indonesia. Hubungan yang baik perlu terus diciptakan,” katanya.

Bupati Keerom, Yusuf Wally, mengatakan, kondisi keamanan di Keerom saat ini kondusif. ”Kami harapkan tidak terjadi apa-apa. Penanganan 1 Desember itu wewenang aparat. Kami hanya mau semua menjaga keamanan bersama,” ujarnya.

Dari pantauan di Keerom pada 1 Desember, aktivitas warga berjalan seperti biasa. Pemerintah Kabupaten Keerom bahkan menggelar kegiatan akbar dalam rangka hari AIDS 1 Desember di halaman kantor Bupati Keerom. Kegiatan melibatkan masyarakat dan TNI. “Kami minta semua pihak menjadi informan aktif. Kalau ada informasi, segera sampaikan pada kami,” kata Yusuf Wally.

JERRY OMONA






Advertising
Advertising

Berita terkait

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

17 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

18 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

19 hari lalu

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.

Baca Selengkapnya

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?

Baca Selengkapnya

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

27 Maret 2022

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

21 September 2021

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.

Baca Selengkapnya

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

21 September 2021

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.

Baca Selengkapnya