Noken dari Papua Menjadi Warisan Budaya Dunia  

Reporter

Jumat, 30 November 2012 15:18 WIB

Pasar tradisional di Kota Jayapura, Papua. TEMPO/ Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memperjuangkan noken, tas rajutan khas Papua, sebagai warisan budaya dunia dalam sidang Unesco di Paris, Prancis, pada 4 Desember 2012. Tahun ini, selain noken, juga diakui subak dan tenun.

Menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti, usulan noken sebagai warisan dunia sudah dilakukan sejak empat tahun terakhir melalui beberapa kali revisi. “Pada 4 Desember nanti, kami akan memperjuangkan di hadapan 26 anggota komite warisan dunia yang dihadiri wakil dari 189 negara," kata Wiendu.

Unesco merupakan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Setiap tahun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadikan minimal satu budaya menjadi warisan budaya dunia.

“Tahun ini, subak dari Bali sudah diakui sebagai warisan dunia, selain tenun dan noken," katanya dalam acara Sosialisasi dan Kampanye Pembangunan Karakter Bangsa di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 29 November 2012.

Ada lima domain untuk menetapkan budaya Indonesia menjadi warisan budaya tak benda. Selain tradisi, ekspresi lisan, bahasa, seni pertunjukan, adat istiadat, ritus, perayaan, juga pengetahuan, kebiasan atau perilaku mengenai alam semesta, dan terakhir kemahiran kerajinan seni tradisional.

Noken merupakan kerajinan tangan pengrajin Papua yang terbuat dari daun pandan dan kulit kayu. Noken biasanya dibawa di kepala untuk membawa barang kebutuhan sehari-hari, seperti hasil-hasil pertanian (sayuran, umbi-umbian, dan barang dagangan) ke pasar.

Noken diambil dari bahasa Biak dari kata inokson atau inoken. Karena keunikannya dibawa dengan kepala, noken didaftarkan ke Unesco sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia.

Noken dipakai juga untuk menggendong anak karena ventilasi udaranya aman. Sebab, noken terbuat dari daun pandan dan daun-daun lainnya sehingga aman untuk bayi. Noken juga memperkuat otot bayi yang digendong dengan noken sehingga jarang sakit.

Wiendu mengajak seluruh masyarakat Indonesia ikut mendukung usaha pemerintah dalam mengangkat budaya Indonesia ke dunia internasional. "Jika kelak noken berhasil ditetapkan sebagai warisan budaya dunia, pada tanggal 4 Desember akan diusulkan kepada pemerintah Papua menjadi hari noken,” ujarnya.

Wiendu mengatakan, bangsa Indonesia memiliki beragam kekayaan budaya dan tradisi yang jika diolah dengan baik dan benar akan melahirkan kekuatan dan karakter bangsa yang kuat.

“Noken diajukan ke Unesco karena fungsinya, bukan sekadar tempat membawa barang, tapi perekat sosial bagi manusia," katanya.

EVIETA FADJAR

Berita terpopuler lainnya:
VIDEO Penonton Malaysia Hina Indonesia

Angie: Nazar, Anda Orang Terjahat di Muka Bumi

Bakrie Tak Masuk 40 Besar Orang Terkaya Forbes

Kelebihan Sri Mulyani dari Dahlan Iskan dan Mahfud

Kata Orang Malaysia Soal Lagu Menghina Indonesia

Sutradara Video Esek-esek Diciduk Polisi

Berita terkait

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

9 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

9 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

17 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

23 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

5 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

5 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

11 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

16 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

23 hari lalu

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.

Baca Selengkapnya