TEMPO Interaktif, Jakarta:Sidang kasus pelanggaran hak asasi manusia Tanjung Priok dengan terdakwa Danjen Kopasus Mayor Jenderal Sriyanto, Kamis (1/7) ditunda. "Sidang ditunda karena Pak Sriyanto sedang tugas ke Papua dan Aceh, baru tanggal 6 Juli akan kembali ke Jakarta," kata Yan Juanda Saputra, pengacara Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen Sriyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Menurut Yan, sidang adengan agenda pembacaan tuntutan ini akan dilanjutkan pada Kamis depan, 8 Juli. Dalam persidangan yang hanya berlangsung sekitar lima menit tersebut, dipimpin oleh Hakim Ketua Herman Hutapea. Namun karena Sriyanto mewakili Kasad di Aceh dan Papun maka majelis hakim memutuskan untuk menunda hingga Kamis, minggu depan. Sebelumnya Mayjen Sriyanto telah didakwa melanggar kasus HAM dalam peristiwa Tanjung Priok. Namun pengacara dari Sriyanto berdalih dakwaan jaksa penuntut umum tidak tepat karena mengesampingkan unsur-unsur atau persyaratan pembunuhan seperti dalam penjelasan pasal 9 UU No.26 tahun 2000 yang mensyaratkan adanya kapasitas sebagai pembunuhan berencana. Peristiwa Tanjung Priok sendiri terjadi pada 13 September 1984 dan belum terselesaikan hingga kini. Yan Juanda Saputra juga menyatakan perkara pelanggaran HAM lainnya dengan terdakwa Mayjen Purnawirawan Pranowo akan tetap disidang pada Jumat besok (2/7). "Untuk Pak Pranowo sejauh ini tidak ada masalah. Kemungkinan akan bisa dilaksanakan besok," kata Yan. Muhamad Fasabeni Tempo News Room