Terduga Pemeras dan Direktur Merpati Dikonfrontasi

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 28 November 2012 07:47 WIB

Suasana sidang paripurna terkait laporan kinerja 2011-2012 dan ulang tahun ke-67 DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/8). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat kembali menggelar sidang etik dugaan permintaan jatah oleh anggota Dewan pada Direksi PT Merpati Nusantara Airlines. Konfrontasi pertama kali akan dilakukan terhadap Direktur Utama Merpati, Rudi Setiopurnomo dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Sumaryoto.

Ketua Badan Kehormatan DPR, Muhammad Prakosa mengatakan pemanggilan dilakukan berdasarkan urutan pemanggilan pertama. "Agendanya adalah konfrontasi antara Rudi dan Sumaryoto. Kemudian diikuti tahapan konfrontasi dengan yang lain," kata Prakosa saat dihubungi, Rabu, 28 November 2012.

Menurut Prakosa, agenda ini bertujuan mencocokkan keterangan keduanya pada pemanggilan terpisah pekan lalu. Dari pernyataan keduanya terdapat perbedaan mengenai substansi pertemuan yang ditenggarai berisi permintaan jatah atas pencairan Penyertaan Modal Negara yang akan diterima Merpati.

Kemarin, Prakosa menyatakan konfrontasi diperlukan karena tidak ada dokumen seperti rekaman dan notulensi yang bisa menjelaskan adanya pertemuan direksi Merpati dan sejumlah anggota Dewan itu. "Konfrontir itu karena mereka yang mengalami dan melihat sendiri kejadian dan apa yang disampaikan atau yang dituding."

Kasus permintaan jatah pada Merpati ini pertama kali dilaporkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan. Dahlan menyebut beberapa nama yang terlibat dalam permintaan jatah. Keterangan ini dibenarkan pula oleh beberapa Direksi Merpati.

Badan Kehormatan telah merespon panggilan itu. Pekan lalu, BK telah memanggil beberapa nama yang dilaporkan yaitu Achsanul Qosasih, Sumaryoto, dan Zulkifliemansyah. Dua nama lain yang disebut terlibat dan adalah Muhammad Hatta, dan Linda Megawati.

IRA GUSLINA SUFA

Berita Terpopuler

BNN: Akan Kami Ungkap Siapa Sebenarnya Ola

Marzuki Alie Lapor Menlu, Dubes di Jerman Santai

Dahlan: Indonesia-Laos Harusnya Bisa 10-0

Ini Curhat Bekas Penyidik KPK tentang Abraham Samad



Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

3 jam lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

10 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

1 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

7 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

8 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

11 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya