TEMPO.CO, Timika - Tiga anggota Kepolisian Sektor Perima, Kabupaten Lani Jaya, dinyatakan tewas akibat penyerangan kelompok bersenjata pada Selasa pagi, 27 November 2012. Ketiganya adalah Kepala Polsek Pirime Inspektur Dua Rolfi Takubessy, Brigadir Jefri Rumkorem, dan Brigadir Satu Daniel Makuker.
Rofli ditemukan meninggal di kamar. Daniel Makuker juga ditemukan tewas bersama jenazah di dalam kantor polsek lama. Jasad Jefri ditemukan di bawah tiang bendera yang ditembaki ketika hendak menaikkan bendera Merah Putih. Polisi lainnya sempat melarikan diri dan meminta bantuan dari anggota polisi di Polsek Tiom.
Brigadir Satu Ghozali berhasil mencapai Polsek Tiom sekitar pukul 08.00 waktu Papua. Kapolsek Tiom Inspektur Dua R.L. Tahapary segera menyiapkan sembilan anggotanya dan melakukan perlawanan terhadap 50-an orang dari kelompok bersenjata. Kelompok bersenjata meninggalkan Polsek Pirime sekitar pukul 08.30 waktu Papua. Mereka melarikan diri ke dalam hutan setelah sempat terjadi baku tembak.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Ajun Komisaris Besar I Gde Sumarta, Selasa siang, mengatakan, tiga polisi tewas dalam insiden itu. “Informasinya begitu yang kami terima, tetapi kami belum ke lokasi. Ini Kapolda sedang akan menuju lokasi penyerangan,” kata Sumarta.
Ketiga anggota Kepolisian Sektor Perima ini tewas setelah ditembak, kemudian jenazah ketiganya dibakar. Menurut Sumarta, situasi Kepolisian Sektor Perima sudah diamankan Brigade Mobil dan Tim Khusus Polda Papua.
Belum diketahui kapan jenazah ketiga polisi ini akan dievakuasi ke Jayapura. Polsek Perima adalah polsek di pedalaman yang hanya dapat ditempuh dengan pesawat kecil selama dua jam dari Wamena. Selain itu, kondisi cuaca yang mudah berkabut akan membuat proses evakuasi menjadi sulit.
Belum diperoleh informasi resmi soal kemungkinan penambahan pasukan di sejumlah wilayah di Papua yang dianggap rawan.
TJAHJONO EP
Berita lain:
Kenapa Munarman Dipukul Gara-gara Klakson?
Munarman Dikeroyok, Begini Awal Ceritanya
Begini Kalau Suporter Malaysia Ngamuk
Setelah Pengeroyokan, Munarman Menghilang?
Mantan Dirut Merpati Kini Berdagang Motor
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya