Maju di Pilpres 2014, Mahfud: Ya dan Tidak

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 24 November 2012 06:19 WIB

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD memberikan paparannya saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional dengan tema "Dinamika Perpajakan Nasional: Antara Idealisme dan Realita" di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Kamis (19/4). ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD belum menentukan posisi politiknya menjelang Pemilihan Umum presiden dan wakil presiden 2014. Ia merasa tidak memiliki kemungkinan untuk maju ke dalam pencalonan karena tidak mempunyai partai politik.

Akan tetapi, sejumlah rekan meminta dia untuk tetap terbuka pada peluang pencalonan. "Saya tidak mengatakan tidak, tapi tidak juga mengatakan iya," kata Mahfud saat ditemui di kantornya, Jumat 23 November 2012.

Pada awalnya, ia menyatakan tidak pernah berpikir untuk maju dalam pencalonan presiden. Ia menyatakan tidak memiliki potensi untuk menjadi presiden atau wapres karena tidak punya partai.

Ia berpendapat, tidak mungkin ada partai yang sudah dibangun dan dibentuk dengan banyak hal yang tiba-tiba rela diberikan kepada dirinya. Ia juga mengklaim dirinya tidak memiliki cukup uang untuk membeli dukungan partai. Meski mempunyai uang, dirinya juga enggan menggunakannya untuk partai politik. "Saya cukup tahu diri dan tahu potongan, saya tidak ada jahitan menjadi presiden atau calon presiden," kata dia.

Akan tetapi, menurut dia, dirinya memang memiliki elektabilitas tinggi. Hal ini didasarkan pada sering terpilihnya dia sebagai tiga besar bila dilakukan survei popularitas politik di antara tokoh-tokoh non partai. Angka survei ini didapatkan tanpa pernah ia melakukan promosi diri dan kampanye di daerah pusat atau daerah.

Berdasarkan hasil survei tersebut, Mahfud menyatakan dirinya kerap didatangi sejumlah tokoh politik, akademisi, dan keagamaan. Sebagian besar dari mereka menyatakan, Mahfud memiliki potensi besar yang dapat memiliki dukungan besar bila dilakukan penggalangan suara.

Beberapa orang yang sempat mendatangi dan mengajak diskusi adalah Hasyim Muzadi, Salahuddin Wahid, kelompok Guru Besar dari Bandung, beberapa lembaga swadaya masyarakat, dan pengusaha.

Bahkan dari kalangan pengusaha banyak yang berkata dan menjamin untuk membantu mengenai persoalan uang dalam pencalonan Mahfud sebagai presiden. "Mereka bilang, bapak jangan berkata tidak, siapa tahu nanti sejarah memanggil," kata Mahfud.

Sejumlah pendapat mengenai persiapan pencalonan Mahfud sebagai calon presiden 2014 semakin banyak pasca beredarnya kabar mengenai surat pemberitahuan akhir masa jabatannya sebagai hakim konstitusi MK pada 1 April 2013. Dalam surat tersebut, Mahfud juga meminta Dewan Perwakilan Rakyat untuk menyiapkan penggantinya karena dirinya tidak mau memperpanjang masa tugasnya.

Mahfud membantah alasan pengunduran dirinya terkait dengan pencalonan pada 2014. "Bulan Mei 2013 saya akan tahu mau ke mana, saya akan ke kampus saja, atau saya akan bergabung dengan calon tertentu, atau mendukung calon tertentu," kata dia.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terpopuler lainnya:
Mahfud Berhenti dari MK, Jangan Dipolitisasi

Beritahu Mau Mundur, Mahfud Dinilai Elegan

Mahfud: Karena Senang, Saya Berhenti Jadi Ketua MK

Mahfud Mundur dari Ketua MK

Berita terkait

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

7 jam lalu

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

Dalam kuliah umum, Suhartoyo memberikan pembekalan mengenai berbagai aspek MK, termasuk proses beracara, persidangan pengujian undang-undang, kewenangan MK dalam menyelesaikan sengketa, dan manfaat putusan MK.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

1 hari lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

1 hari lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

2 hari lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

2 hari lalu

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

2 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

2 hari lalu

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

Hakim MK, Saldi Isra, melemparkan guyonan mengenai kekalahan Timnas Indonesia U-23 dalam sidang sengketa pileg hari ini.

Baca Selengkapnya

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya