Alasan Dahlan Revisi Nama Oknum DPR Peminta Upeti  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 21 November 2012 14:08 WIB

Menteri BUMN dan mantan Dirut PT PLN (Persero) Dahlan Iskan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan telah melaporkan tujuh nama anggota Dewan peminta jatah pada direksi BUMN. Namun belakangan, Dahlan merevisi nama itu dengan mencabut dua nama. "Saya cabut karena ternyata dua orang tak terlibat," kata Dahlan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 21 November 2012.

Dua nama yang dicabut Dahlan itu berkaitan dengan permintaan jatah pada PT Merpati Nusantara Airlines. Semula, Dahlan mendapat laporan dari direksi Merpati bahwa ada lima anggota Dewan yang terlibat dalam pertemuan di ruang pimpinan Komisi Keuangan. Mereka adalah AQ, LM, ARW, ATP, dan MIEQ.

Pertemuan itu disebut membahas permintaan jatah atas Penyertaan Modal Negara yang tengah disiapkan untuk Merpati. Belakangan, direksi Merpati menyebutkan bahwa ATP (diduga inisial untuk politikus Demokrat, Andi Timo Pangerang) dan MIEQ (diduga politikus Partai Amanat Nasional, Muhammad Ikhlas El Qudsi), ternyata tak hadir. Dahlan pun segera melayangkan surat pada BK dan mencabut dua nama itu.

Kemarin, salah seorang direksi Merpati kembali mengajukan dua nama pengganti nama yang telah dicabut Dahlan itu pada Badan Kehormatan. Nama itu masih berasal dari fraksi yang sama dengan nama yang telah ditarik.

Menurut Dahlan, revisi dua nama itu mungkin saja terjadi. Alasannya, tak ada catatan tertulis dari pertemuan itu. "Waktu itu kan ada dalam satu forum, kemudian tidak ada notulennya, tidak ada absensinya," kata Dahlan.

Meski tak ada bukti tertulis, Dahlan yakin keterangan dari para direksi Merpati cukup kuat untuk dijadikan dasar bagi Badan Kehormatan DPR untuk memproses laporan dia. Dahlan yakin, BK punya semangat yang sama untuk mempercepat proses pemberantasan korupsi di gedung parlemen.

IRA GUSLINA SUFA

Baca juga:
Jokowi Siap Kasih Rp 15 Miliar ke Kelurahan, Tapi...

Ini Situs-situs Israel yang Dilumpuhkan Anonymous

UMP Rp 2,2 Juta, Pedagang Bakso Menjerit

Hacker Sedunia Serukan Perang Cyber Lawan Israel

Hamas Tantang Israel Lakukan Serangan Darat

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya